Denpasar (Antara Bali) - Sebanyak 70 peserta utusan dari 17 negara di Kawasan Asia Pasifik meninjau usaha produksi Bokashi Therapy & Massage di Jalan Waribang, pinggiran Kota Denpasar, Bali, Sabtu.

Mereka melihat dari dekat aktivitas memproduksi puluhan jenis produk herbal di sela-sela mengikuti pertemuan internasional yang membahas berbagai perkembangan dan hambatan penerapan teknologi organik "Effective Migroorgisme-EM" selama tiga hari, 21-23 Juli 2016.

Direktur Utama PT Karya Pak Oles, Gede Ngurah Wididana yang juga selaku ketua panitia pertemuan internasional tersebut menjelaskan, pihaknya telah memproduksi puluhan jenis produk herbal.

Daun tanaman herbal yang bisa dikonsumsi langsung dapat dijadikan sebagai jus, atau dimasak bersama telor yang didadar atau digoreng, dibuat tumis atau dibuat sup.

Tentu jus daun herbal agar tidak pahit atau sesak, bisa ditambahi buah yang manis seperti nenas, papaya, pisang, srikaya atau jambu.

Jika masyarakat tinggal di perumahan perkotaan, dengan lahan yang sempit, tentu bisa menanam tanaman herbal di dalam pot untuk kebutuhan sehari-hari. Beberapa jenis pot dengan berbagai ukuran dijejer di halaman rumah.

Tanah subur bisa didapatkan dengan membeli atau mencarinya di lahan pertanian. Asal tanaman bisa mendapatkan sinar matahari, dan rajin menyirami dengan air, maka tanaman herbal kesayangan itu akan tumbuh dengan subur.

Tanaman herbal daun katu (daun kayu manis) dan daun kelor banyak manfaatnya untuk meredakan panas dalam, menurunkan tekanan darah, bisa dimanfaatkan dengan merebusnya untuk teh, meremasnya menjadi jus, atau digunakan sebagai sayur.

Ngurah Wididana perintis pengembangan EM4 di Bali dan di Indonesia sejak tahun 1990 dengan belajar dari Jepang kini mengelola sejumlah usaha yang seluruhnya menampung sekitar 2,000 orang.

Kepada tamunya dari mancanegara itu ia menjelaskan, khusus tanaman herbal antawali, yang memiliki rasa yang sangat pahit, bisa digunakan untuk obat batuk dan sakit tenggorokan, dengan cara merendam potongan batangnya ke dalam air panas, kemudian diminum.

Oleh sebab itu makanlah sayur mentah sebagai lalapan seperti kacang panjang, kol, wortel, lobak, buncis, timun dan tomat, untuk menyehatkan pencernaan tubuh.

Lalapan herbal dari jenis kemangi, beluntas, daun binahong, dengan sambal sereh, atau sambal tomat mentah, dapat menyehatkan perut, bahkan lemak di badan bisa luntur karena pengaruh enzim yang terkandung di dalam tanaman herbal.

Gaya hidup herbal telah lama dilupakan masyarakat kota, seiring dengan semakin berkembangnya industri makanan yang mengutamakan kecepatan penyajian yang serba instan.

Dengan berkembangnya informasi kesehatan timur, yang mengutamakan tanaman herbal untuk menjaga, memelihara kesehatan dan mengobati penyakit, penggunaan tanaman herbal mulai dikembangkan, ujar Ngurah Wididana. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016