Buleleng (Antara Bali) -Bupati Buleleng, Bali, Putu Agus Suradnyana menjanjikan alat pengangkut sampah untuk mendukung program bebas sampah plastik di empat desa tua daerah itu.
"Pemkab akan mendukung upaya yang sudah dilakukan oleh warga di Desa Sidetapa, Cempaga, Pedawa dan Tigawasa menggalakkan berbagai program kebersihan," katanya di Kabupaten Buleleng, Bali, Minggu.
Ia mengatakan, pada 2017 mendatang, pihaknya akan memberikan bantuan sepeda motor pengangkut sampah. Bantuan operasional ini sangat penting karena selama ini upaya terganjal dengan operasional pengangkutan sampah.
Selain itu, Agus menawarkan kepada empat desa agar menyiapkan lahan untuk dijadikan tempat pemungutan sampah terpadu (TPST). Setelah lahan disiapkan oleh masing-masing desa, pemerintah tinggal membangun fisiknya.
Dengan demikian, kata dia, sampah tidak seluruhnya diangkut ke tempat pembuangan akhir (TPA), namun bisa diolah melalui TPST untuk menjadi kompos atau smapah plastik akan dijual ke pengepul rongsokan di Kota Singaraja.
"Warga sudah sadar bagaimana menjaga kebersihan lingkungan. Partisipasi seperti ini yang kita harapkan, dan kami akan siap mendukung. Kami yakin potensi disini akan bisa mendatangkan manfaat positif untuk kesejahtraan masyarakat itu sendiri," katanya.
Sementara itu, terkait rencana pengembangan ke depan, dirinya meminta agar para kepala desa bersama dengan tokoh masyarakatnya mendiskusikan program yang akan dikembangkan kedepannya.
Dari diskusi ini kemudian dibahas kembali bersama pemerintah daerah dan pihak suwasta seperti Persatuan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) dan pengusaha lainnya. Upaya ini diyakini menghasilkan program pengembangan potensi di empat desa tersebut dan mmendatangkan hasil untuk kesejahtraan masyarakat. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Pemkab akan mendukung upaya yang sudah dilakukan oleh warga di Desa Sidetapa, Cempaga, Pedawa dan Tigawasa menggalakkan berbagai program kebersihan," katanya di Kabupaten Buleleng, Bali, Minggu.
Ia mengatakan, pada 2017 mendatang, pihaknya akan memberikan bantuan sepeda motor pengangkut sampah. Bantuan operasional ini sangat penting karena selama ini upaya terganjal dengan operasional pengangkutan sampah.
Selain itu, Agus menawarkan kepada empat desa agar menyiapkan lahan untuk dijadikan tempat pemungutan sampah terpadu (TPST). Setelah lahan disiapkan oleh masing-masing desa, pemerintah tinggal membangun fisiknya.
Dengan demikian, kata dia, sampah tidak seluruhnya diangkut ke tempat pembuangan akhir (TPA), namun bisa diolah melalui TPST untuk menjadi kompos atau smapah plastik akan dijual ke pengepul rongsokan di Kota Singaraja.
"Warga sudah sadar bagaimana menjaga kebersihan lingkungan. Partisipasi seperti ini yang kita harapkan, dan kami akan siap mendukung. Kami yakin potensi disini akan bisa mendatangkan manfaat positif untuk kesejahtraan masyarakat itu sendiri," katanya.
Sementara itu, terkait rencana pengembangan ke depan, dirinya meminta agar para kepala desa bersama dengan tokoh masyarakatnya mendiskusikan program yang akan dikembangkan kedepannya.
Dari diskusi ini kemudian dibahas kembali bersama pemerintah daerah dan pihak suwasta seperti Persatuan Hotel Restoran Indonesia (PHRI) dan pengusaha lainnya. Upaya ini diyakini menghasilkan program pengembangan potensi di empat desa tersebut dan mmendatangkan hasil untuk kesejahtraan masyarakat. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016