Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Kota Denpasar dalam menjalankan pendidikan mengacu pada kurikulum tahun 2013 karena dalam kurikulum tersebut pendidikan karakter merupakan hal yang utama untuk meningkatkan kualitas pendidikan kepada anak-anak.

"Pendidikan karakter pada anak-anak sejak usia dini tidak bisa ditawar-tawar lagi. Oleh karena itu penyesuaian kurikulum pendidikan akan menentukan kualitas yang diharapkan kepada anak-anak," kata Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra di Denpasar, Selasa.

Wali Kota Rai Mantra di hadapan Tim Penilai Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Gugus PAUD Provinsi Bali diketuai Komang Merta Dana, dihadiri juga Bunda PAUD Kota Denpasar Selly D Mantra dan Ketua Dharma Wanita Persatuan Kota Denpasar Kerti Rai Iswara serta bunda PAUD kecamatan.

Rai Mantra lebih lanjut mengatakan tantangan pendidikan selama ini ada dua, yaitu masalah kuantitas dan kualitas. Untuk kuantitas itu sendiri pemerataan penyebaran dalam mendapatkan pendidikan dan mudah keterjangkauan dalam pendidikan.

"Ini menjadi tanggung jawab semua pihak mulai dari aparat terbawah pemerintah sampai pada Bunda PAUD Kota Denpasar," ujarnya.

Ia mengatakan di Kota Denpasar semua anak-anak PAUD telah terlayani untuk mendapatkan pendidikan. Hal tersebut dapat dilihat telah bertumbuh kembangnya PAUD mulai dari banjar (dusun). Pertumbuhan PAUD harus mendapatkan perhatian serius untuk itu sangat mengapresiasi terhadap pertumbuhan tersebut.

Ke depannya sejak anak-anak harus juga ditanamkan kreativitas dan jiwa kewirausahaan. Menurut Rai Mantra jiwa kewirausahaan tersebut tidak semata hanya harus dagang, melainkan bagaimana bisa mengeksplor intelektual dan kemampuan dari anak itu sehingga dapat melihat bakat dari anak itu sendiri.

"Sekarang ini kita harus mampu berkonsentrasi pada peningkatan kualitas anak. Terlebih peran para PAUD di Kota Denpasar sudah sangat baik seperti contoh perpaduan penampilan anak-anak TK menari bersama para lansia. Ini menunjukkan kecil tapi hebat, mengingat gurunya sangat faham terhadap kelangsungan kebudayaan yang ada," ucapnya.

Bila anak-anak tidak didik dengan budaya yang baik mereka tidak akan dapat indikator yang baik. Termasuk juga untuk tantangan kebersihan menjadi tanggung jawab bersama. Untuk itu jiwa kebersihan harus ditanamkan sejak dini.

"Untuk membuktikan kebersihan yang ditanamkan pada anak-anak dapat dilihat dari karakter anak itu sendiri tentang kebersihan," katanya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Komang Suparta

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016