Jakarta (Antara Bali) - Distributor daging sapi dan produk olahan berlabel KIBIF bersama dengan Komite Daging Sapi Jakarta Raya menggelar penjualan daging sapi beku halal berkualitas seharga Rp80.000 per kilogram.

"Penjualan daging sapi beku sehat, hiegenis, halal bertajuk #RamadhanWithKibif ini kami GELAR bersamaan dengan acara Car Free Day (CFD) di Sarinah Thamrin, Jakarta," kata Direktur Pemasaran PT Estika Tata Tiara Wiryo Subagyo, di Jakarta, Minggu.

Wiryo menjelaskan, disaksikan Ketua Komite Daging Sapi Jakarta Raya Sarman Simanjorang dan Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengolahan Pangan dan Industri Strategis Juan Perkasa Adoe, daging seharga Rp80.000 per kilogram tersebut diserbu warga.

Bahkan keduanya ikut langsung melayani pembeli yang memadati lokasi penjualan daging sapi beku KIBIF di Sarinah Thamrin, Jakarta Pusat.

"KIBIF bekerja sama dengan Komite Daging Sapi Jakarta Raya menjual daging sapi halal beku untuk memenuhi permintaan masyarakat Jakarta. Sebab konsumsi daging di Jakarta adalah yang tertinggi di Indonesia," kata Wiryo.

Ia menjelaskan, kebutuhan daging sapi di Jakarta mencapai 640.000 ton, di mana pasokannya bersumber dari daging lokal dan impor. Khusus daging impor, daging beku sebanyak 40 persen dan sisanya adalah sapi hidup.

Sementara itu, konsumen daging sapi beku hanya 15 persen dari total 640 ribu ton pasokan di wilayah Jakarta dan sisanya dikuasai daging sapi segar.

"Penjualan daging sapi beku akan kami lakukan hingga menjelang Lebaran. Kami mendukung kebijakan Presiden Jokowi untuk menjual daging sapi beku seharga Rp80.00 per kilogram," katanya.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Thomas Trikasih Lembong menyatakan akan mensosialisasikan konsumsi daging beku melalui Program Renovasi 1.000 Pasar per tahun yang diselenggarakan Kementerian Perdagangan.

Mendag mengatakan, konsumsi daging sapi beku jauh lebih higienis dibanding daging sapi segar.

Dicontohkannyan di negara-negara seperti Jerman, Inggris, Jepang, dan Singapura butcher shop tidak menjual daging segar yang baru dipotong. Daging yang dijual harus melalui proses pembekuan agar bakteri perubah warna daging dari merah menjadi biru cepat mati.

Selain itu, sesuai peraturan pemerintah Singapura, temperatur di seluruh ruang pemrosesan daging sapi, suhunya 12 derajat Celcius. "Semua proses daging harus dengan cara dingin agar kualitasnya menjadi lebih baik," katanya. (WDY)

Pewarta:

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016