Denpasar (Antara Bali) - Badan Pusat Statistik Provinsi Bali menyatakan pengeluaran per kapita masyarakat di Pulau Dewata melonjak selama 2015 sebesar 1,93 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya.
"Selama tahun 2015 pengeluaran per kapita mengalami peningkatan sebesar Rp248 ribu dibandingkan tahun 2014," kata Kepala BPS Bali Adi Nugroho di Denpasar, Jumat.
Dia menjelaskan bahwa pengeluaran per kapita masyarakat Bali tahun 2015 mencapai Rp13,08 juta per tahun.
Menurut dia, pengeluaran per kapita (harga konstan 2012) merupakan representasi standar hidup layak yang mewakili kualitas hidup manusia.
BPS mencatat bahwa selama lima tahun terakhir pengeluaran per kapita disesuaikan masyarakat rata-rata meningkat sebesar 200,96 ribu per tahun.
Tahun 2010, pengeluaran per kapita masyarakat Bali mencapai Rp12,074 juta kemudian angka tersebut meningkat menjadi Rp12,307 juta pada tahun 2011.
Setahun kemudian pengeluaran per kapita masyarakat Pulau Dewata melonjak mencapai Rp12,530 juta dan kembali naik tahun 2014 mencapai Rp12,831 juta.
Menurut dia, standar hidup layak merupakan satu dari tiga pembentuk tiga dimensi dasar dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM), selain kesehatan dan pengetahuan.
Tahun 2015, BPS mencatat IPM di Bali mencapai 73,27 atau tumbuh 1,09 persen jika dibandingkan tahun 2014 yang mencapai 72,48. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Selama tahun 2015 pengeluaran per kapita mengalami peningkatan sebesar Rp248 ribu dibandingkan tahun 2014," kata Kepala BPS Bali Adi Nugroho di Denpasar, Jumat.
Dia menjelaskan bahwa pengeluaran per kapita masyarakat Bali tahun 2015 mencapai Rp13,08 juta per tahun.
Menurut dia, pengeluaran per kapita (harga konstan 2012) merupakan representasi standar hidup layak yang mewakili kualitas hidup manusia.
BPS mencatat bahwa selama lima tahun terakhir pengeluaran per kapita disesuaikan masyarakat rata-rata meningkat sebesar 200,96 ribu per tahun.
Tahun 2010, pengeluaran per kapita masyarakat Bali mencapai Rp12,074 juta kemudian angka tersebut meningkat menjadi Rp12,307 juta pada tahun 2011.
Setahun kemudian pengeluaran per kapita masyarakat Pulau Dewata melonjak mencapai Rp12,530 juta dan kembali naik tahun 2014 mencapai Rp12,831 juta.
Menurut dia, standar hidup layak merupakan satu dari tiga pembentuk tiga dimensi dasar dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM), selain kesehatan dan pengetahuan.
Tahun 2015, BPS mencatat IPM di Bali mencapai 73,27 atau tumbuh 1,09 persen jika dibandingkan tahun 2014 yang mencapai 72,48. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016