Tabanan (Antara Bali) - Anggota DPRD Tabanan mengusulkan kenaikan tarif masuk objek wisata guna mendongkrak kenaikan pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pariwisata.

"Jika kita menginginkan sektor pariwisata bisa memberikan kontribusi bagi PAD, salah satunya ya harus ada peningkatan tarif masuk objek wisata," kata I Gede Sudiarta, anggota DPRD Tabanan yang membidangi masalah pariwisata di Tabanan, Selasa.

Dia mengatakan, kenaikan tarif masuk sangat mungkin dilakukan di Tabanan, sebab dibandingkan tarif masuk ke objek wisata daerah lain, seperti candi Borobudur di Jawa Tengah, masih di atas tarif objek wisata di Tabanan.

"Kita masih mematok tiket masuk Rp10 ribu di Tanah Lot, sedangkan di Jawa harga tiket masuk mencapai Rp15 ribu," kata politisi PDIP asal Desa Taman Sari ini.

Namun dia mengingatkan, kenaikan tiket masuk ke objek wisata Tanah Lot atau objek wisata lainya haruslah diimbangi dengan tingkat pelayanan yang baik kepada pengunjung.

"Pengunjung harus merasa nyaman, begitu juga dengan kebersihan dan fasilitas lainnya seperti toilet harus bersih dan terawat," katanya mengingatkan.

Menurutnya, kecenderungan kunjungan wisatawan ke Pulau Dewata pada 2011, mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibanding tahun 2010.

"Jadi momentum untuk menaikan tarif masuk ke objek wisata yang ada di Tabanan saat ini sangatlah tepat," tegasnya.

Hal ini bisa dibuktikan pada akhir tahun 2010 ini, sejumlah hotel melati di Tabanan mengalami peningkatan hunian wisatawan domestik.

Peningkatan hunian ini terjadi sejak 27 Desember hingga 1 Januari 2011. "Tingkat hunian mulai merangkak naik ini juga dikarenakan hunian hotel melati di Denpasar sudah penuh jelang pergantian tahun," ujar dia.(*)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010