Singaraja (Antara) - Wakil Bupati Buleleng, Bali, I Nyoman Sutjidra mengapresiasi pelaksanaan lokakarya kewanitaan di daerah itu sebagai salah satu upaya peningkatan peran kaum wanita dalam pembangunan.
"Lokakarya kewanitaan juga merupakan momentum yang sangat tepat untuk mengembangkan dan melestarikan seni dan budaya di Buleleng," kata Wabup Nyoman Sutjidra di Singaraja, Selasa.
Ia mengatakan, berbagai jenis kegiatan dan lokakarya tersebut seperti merangkai bunga dan janur, pemasangan sanggul Bali serta tata rias wajah diharapkan dapat mencetak peserta berbakat dan berkualitas.
"Nantinya peserta mampu mengembangkan, melestarikan dan mengajegkan nilai-nilai seni, adat dan budaya yang ada di Buleleng, sebagai salah satu kabupaten terluas di Bali" ungkap Wabup Sutjidra.
Sutjidra menambahkan lokakarya berperan signifikan dalam pelestarikan budaya terlebih lagi nilai-nilai itu sudah mulai menurun.
"Jadi bagaimana mejejaitan merupakan adat kita dari dulu itu perlu dilestarikan, jangan lagi nantinya membuat banten sedikit- sedikit membeli, begitu juga dengan berpakaian adat yang benar. Berpakaian adat ke pura, untuk undangan adat, dan sebagainya," katanya.
Selain itu, acara lokakarya itu kedepan akan terus dilaksanakan setiap tahunnya secara bersinambungan melalui Pesta Kesenian Bali (PKB) yang akan dikoordinasikan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata setempat.
Sementara itu, Ketua TP PKK Buleleng Nyonya Aries Suradnyana mengatakan, lokakarya itu sangat baik untuk meningkatkan pengetahuan para perempuan terutama ibu - ibu PKK tentang cara berbusana adat yang baik sehingga bisa diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari dan mampu disebarkan kepada para remaja di Buleleng.
"Lokakarya ini dibagi menjadi dua yakni lokakarya kewanitaan tentang sarana ritual agama Hindu dan tata rias, intinya diharapkan kegiatan ini dapat melestarikan adat dan budaya yang ditujukan kepada masyarakat luas," tegasnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Lokakarya kewanitaan juga merupakan momentum yang sangat tepat untuk mengembangkan dan melestarikan seni dan budaya di Buleleng," kata Wabup Nyoman Sutjidra di Singaraja, Selasa.
Ia mengatakan, berbagai jenis kegiatan dan lokakarya tersebut seperti merangkai bunga dan janur, pemasangan sanggul Bali serta tata rias wajah diharapkan dapat mencetak peserta berbakat dan berkualitas.
"Nantinya peserta mampu mengembangkan, melestarikan dan mengajegkan nilai-nilai seni, adat dan budaya yang ada di Buleleng, sebagai salah satu kabupaten terluas di Bali" ungkap Wabup Sutjidra.
Sutjidra menambahkan lokakarya berperan signifikan dalam pelestarikan budaya terlebih lagi nilai-nilai itu sudah mulai menurun.
"Jadi bagaimana mejejaitan merupakan adat kita dari dulu itu perlu dilestarikan, jangan lagi nantinya membuat banten sedikit- sedikit membeli, begitu juga dengan berpakaian adat yang benar. Berpakaian adat ke pura, untuk undangan adat, dan sebagainya," katanya.
Selain itu, acara lokakarya itu kedepan akan terus dilaksanakan setiap tahunnya secara bersinambungan melalui Pesta Kesenian Bali (PKB) yang akan dikoordinasikan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata setempat.
Sementara itu, Ketua TP PKK Buleleng Nyonya Aries Suradnyana mengatakan, lokakarya itu sangat baik untuk meningkatkan pengetahuan para perempuan terutama ibu - ibu PKK tentang cara berbusana adat yang baik sehingga bisa diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari dan mampu disebarkan kepada para remaja di Buleleng.
"Lokakarya ini dibagi menjadi dua yakni lokakarya kewanitaan tentang sarana ritual agama Hindu dan tata rias, intinya diharapkan kegiatan ini dapat melestarikan adat dan budaya yang ditujukan kepada masyarakat luas," tegasnya. (WDY)
Editor : I Made Andi Purnomo
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016