Nusa Dua (Antara Bali) - Bali Blues Festival yang digelar di Pulau Peninsula, Nusa Dua, Kabupaten Badung, memukau pencinta musik dengan penampilan solo Balawan, Tohpati dan Baim Trio.
Penampilan mereka mendapat sambutan hangat ribuan penonton pagelaran di ujung selatan Pulau Dewata, Sabtu (28/5) yang helat sejak pukul 17.00 Wita.
Penampilan puncak musisi tersebut membuat decak kagum dan tepukan tangan penonton yang memadati Heliped di Pulau Peninsula yang mejadi tempat konser.
Bahkan kursi di depan tenan makanan juga penuh. Banyak penonton juga rela duduk di rumput hanya untuk menyaksikan para musisi.
Dalam festival tahunan itu, ada beberapa musisi yang mengisi panggung seperti musisi dari Bali di antaranya The Krisna, UNB`Rocken, dan Winnie The Blues.
UNB`Rocken sendiri membawakan beberapa lagu andalannya, di antaranya "Cold Shot" yang dipopulerkan Stevie Ray Vaughan dan lagu milik mereka sendiri "Without You".
Sementara itu jajaran komunitas lokal juga ada Bali Guitar Club, Lombok Blues Community serta Moko Blues.
Sedangkan deretan artis nasional yang mengisi festival di antaranya Adrian Adiotoemo, Tohpati, Balawan, Baim Trio hingga Wayan Balawan and Blues String.
Promotor festival, Agung Bagus Mantra mengatakan Bali Blues Festival diharapkan bisa menjadi agenda tahunan yang rencananya akan berkoordinasi dengan PHRI Bali sehingga bisa masuk dalam kalender tahunan.
Pemilik Pregina Show Biz itu juga berencana menggandeng Byron Bay Blues Festival, sehingga musisi yang mengisi festival kedua tahun ini semakin diminati.
"Sebenarnya sekarang sudah ada beberapa jajaran artis asing yang mau datang mereka dari Amerika, Australia, Inggris dan Yunani. Mereka tertarik karena lokasinya unik dan karena mereka belum pernah ke Bali. Tapi karena waktu masih terbatas, kami optimalkan lokal Bali dan lokal Indonesia dulu," katanya.
Direktur Operasional Indonesia Tourism Development Centre (ITDC), A.A. Ngurah Wirawan mengatakan, Bali Blues Festival tahun ini lebih berkualitas.
Ia menilai lebih banyak masyarakat yang bisa menikmati dan mengapresiasi sehingga diharapkan festival tersebut bisa menjadi daya tarik dan festival musik berskala besar di Bali.
"Bali memang harus memiliki sesuatu yang spesial dan memiliki even berkelas," ujarnya.
Pihaknya siap menjadi tuan rumah Bali Blues Festival untuk seterusnya mengingat musisi blues di Bali dan Indonesia perlu ditempat yang layak.
"Kami lihat festival blues ini belum ada di Indonesia dan ajang musisi blues kumpul, `jamming` bareng itu belum ada. Makanya kami sediakan tempat di Peninsula lewat Bali Blues Festival ini," kata Wirawan.
Meski belum dianggap besar, ia optimistis Bali Blues Festival akan menjadi sebuah festival besar seperti Java Jazz Festival. (DWA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Penampilan mereka mendapat sambutan hangat ribuan penonton pagelaran di ujung selatan Pulau Dewata, Sabtu (28/5) yang helat sejak pukul 17.00 Wita.
Penampilan puncak musisi tersebut membuat decak kagum dan tepukan tangan penonton yang memadati Heliped di Pulau Peninsula yang mejadi tempat konser.
Bahkan kursi di depan tenan makanan juga penuh. Banyak penonton juga rela duduk di rumput hanya untuk menyaksikan para musisi.
Dalam festival tahunan itu, ada beberapa musisi yang mengisi panggung seperti musisi dari Bali di antaranya The Krisna, UNB`Rocken, dan Winnie The Blues.
UNB`Rocken sendiri membawakan beberapa lagu andalannya, di antaranya "Cold Shot" yang dipopulerkan Stevie Ray Vaughan dan lagu milik mereka sendiri "Without You".
Sementara itu jajaran komunitas lokal juga ada Bali Guitar Club, Lombok Blues Community serta Moko Blues.
Sedangkan deretan artis nasional yang mengisi festival di antaranya Adrian Adiotoemo, Tohpati, Balawan, Baim Trio hingga Wayan Balawan and Blues String.
Promotor festival, Agung Bagus Mantra mengatakan Bali Blues Festival diharapkan bisa menjadi agenda tahunan yang rencananya akan berkoordinasi dengan PHRI Bali sehingga bisa masuk dalam kalender tahunan.
Pemilik Pregina Show Biz itu juga berencana menggandeng Byron Bay Blues Festival, sehingga musisi yang mengisi festival kedua tahun ini semakin diminati.
"Sebenarnya sekarang sudah ada beberapa jajaran artis asing yang mau datang mereka dari Amerika, Australia, Inggris dan Yunani. Mereka tertarik karena lokasinya unik dan karena mereka belum pernah ke Bali. Tapi karena waktu masih terbatas, kami optimalkan lokal Bali dan lokal Indonesia dulu," katanya.
Direktur Operasional Indonesia Tourism Development Centre (ITDC), A.A. Ngurah Wirawan mengatakan, Bali Blues Festival tahun ini lebih berkualitas.
Ia menilai lebih banyak masyarakat yang bisa menikmati dan mengapresiasi sehingga diharapkan festival tersebut bisa menjadi daya tarik dan festival musik berskala besar di Bali.
"Bali memang harus memiliki sesuatu yang spesial dan memiliki even berkelas," ujarnya.
Pihaknya siap menjadi tuan rumah Bali Blues Festival untuk seterusnya mengingat musisi blues di Bali dan Indonesia perlu ditempat yang layak.
"Kami lihat festival blues ini belum ada di Indonesia dan ajang musisi blues kumpul, `jamming` bareng itu belum ada. Makanya kami sediakan tempat di Peninsula lewat Bali Blues Festival ini," kata Wirawan.
Meski belum dianggap besar, ia optimistis Bali Blues Festival akan menjadi sebuah festival besar seperti Java Jazz Festival. (DWA)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016