Negara (Antara Bali) - Abrasi di Dusun Ketapang, Desa Pengambengan, Kabupaten Jembrana menyebabkan munculnya tulang belulang manusia yang diduga dari jaman Jepang.

"Cerita para orang tua, sini dulu dijadikan salah satu markas tentara Jepang untuk menjaga mercusuar yang mereka bangun," kata Amat Dewasa, salah seorang warga, Selasa.

Keterangan Amat ini dibenarkan oleh warga lainnya, dengan menunjuk bukti sisa pondasi mercusuar berbentuk seperti tong raksasa, yang saat ini terendam air laut.

Dari sejarah tersebut warga menduga, tulang belulang manusia yang muncul karena tergerus abrasi tersebut berasal dari tentara Jepang atau tawanan mereka di masa perang.

Samsuri, warga lainnya mengatakan, saat terlihat diantara deburan ombak, kerangka manusia tersebut masih tersusun dari kaki hingga kepala.

"Saya lihat gigi-giginya juga masih utuh. Kami tidak berani mengangkatnya karena ombak sedang besar," katanya.

Karena warga tidak berani mengangkatnya, tidak berapa lama kerangka tersebut kembali hilang, sehingga tim dari Polres Jembrana yang datang tidak bisa melihat, mengangkat dan mengidentifikasi.

Masalah kemana kerangka manusia tersebut sehingga tidak kelihatan lagi, pendapat warga beragam, ada yang menduga hanyut terbawa ombak, ada yang berpendapat tertimbun reruntuhan tanah abrasi.

Di kalangan warga setempat, sisa-sisa pondasi mercusuar jaman Jepang menjadi cerita-cerita misterius dan terkadang dibumbui kisah mistis.

"Dari orang tua terdahulu, katanya di sekitar bekas pondasi mercusuar itu terkubur senjata milik tentara Jepang seperti samurai dan senapan. Bahkan katanya juga ada harta seperti emas. Tapi sampai saat ini belum pernah ada orang yang melihatnya," kata Amat.(GBI)

Pewarta: Pewarta: Gembong Ismadi

Editor : Gembong Ismadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016