Singaraja (Antara Bali) - Dinas Sosial Kabupaten Buleleng, Bali, membantu seorang wanita kurang mampu asal Bondowoso, Jawa Timur Halimatus Sakdiyah (44) yang melahirkan di Rumah Sakit (RS) Karya Dharma Husada, Kota Singaraja.

"Saya disuruh Wakil Bupati Buleleng, I Nyoman Sutjidra membantu ibu tersebut untuk mengklarifikasi informasi yang beredar di media sosial bahwa yang bersangkutan tidak mampu membayar biaya dan ditelantarkan pihak rumah sakit," kata Kepala Dinas Sosial Kabupaten Buleleng Gede Komang, Kamis.

Ia mengatakan, berdasarkan pantauan, klarifikasi dari pemilik Yayasan Karya Dharma Husada (KDH) yang juga pemilik rumah sakit dengan nama yang sama, Gusti Rai Sukerti bahwa pihak rumah sakit tidak pernah menelantarkan pasien maupun bayinya.

Dikatakan pula, selama di rumah sakit pasien tetap diberi makan dan bayinya tetap diberikan susu. Tidak seperti informasi di media sosial, yang menyebutkan bayinya tidak mendapatkan susu setiap harinya.

Gede Komang menjelaskan, Pemkab Buleleng di bawah kepemimpinan Putu Agus Suradnyana dan Nyoman Sutjidra terus berupaya meningkatkan kepedulian terhadap warga miskin. Kepedulian dari sisi kemanusiaan tidak membeda-bedakan suku, agama, ras, dan golongan.

Menurutnya, pembiayaan akan ditanggung oleh yayasan seperti Yayasan KDH sendiri, Sekaa Demen Buleleng Social Community (BSC), dan yayasan lain.

"Nanti untuk pemulangannya kami yang akan mengatasi karena pasangan itu tidak membawa banyak masalah yaitu identitas yang tidak jelas dan juga perkawinan pasangan ini tidak tercatat oleh negara," ujar Gede Komang.

Sementara itu, Pemilik Yayasan Ruamh Sakit Karya Dharma Usadha, Rai Sukerti menjelaskan awalnya ibu yang akrab disapa Halimah itu datang bersama suaminya, Suwono.

Kemudian, kata dia, karena identitas ataupun KTPnya masih memakai KTP Jawa, Suwono memutuskan untuk masuk sebagai pasien umum. Dia bersikeras bisa membayar biaya yang dibebankan.

Namun setelah ditunggu, pembayaran belum juga dilakukan. Suwono mengaku masih menunggu kiriman dari keluarganya di Bondowoso, Jawa timur. Namun sampai saat ini belum juga diterima.

"Kami juga sudah terus menunggu pembayarannya. Namun sampai saat ini belum hingga ada oknum yang menyebarkan informasi yang tidak benar ke media sosial," jelas Rai Sukerti.  (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Made Bagus Andi Purnomo

Editor : I Made Andi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016