Amlapura (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengirimkan bantuan untuk I Wayan Tes, salah satu warga miskin di Kabupaten Karangasem dan mengutus tim dari Biro Humas pemprov setempat untuk meninjau keadaan warga tersebut.
"Hal ini merupakan bentuk komitmen Pemprov Bali untuk terus berupaya mengentaskan kemiskinan di Pulau Dewata," kata Kasubag Penyaringan dan Pengolahan Informasi Kemasyarakatan Biro Humas Provinsi Bali Nyoman Darsana, di sela-sela menyampaikan bantuan tersebut, di Desa Purwakerti, Amlapura, Rabu.
Wayan Tes (56), saat ini harus berjuang keras sendirian menghidupi tiga anaknya setelah ditinggal oleh sang istri 14 tahun yang lalu untuk menikah kembali dengan orang lain.
Untuk menyambung hidup, Wayan Tes berjuang keras dengan menjadi kuli panjat pohon kelapa yang hanya menerima uang Rp5.000 sekali petik.
Oleh karena kondisi rumahnya yang sudah tidak layak huni lagi, Wayan Tes beserta anaknya menumpang di rumah sang adik (Alm) Nyoman Menu.
"Berdasarkan informasi yang diperoleh dari aparat desa setempat, Wayan Tes memang termasuk KK Miskin," ucap Darsana.
Pada tahun 2015, sebenarnya Wayan Tes sudah masuk dalam daftar yang diajukan untuk menerima bantuan program bedah rumah.
Namun saat dilakukan verifikasi oleh tim dari Provinsi Bali, dia dinyatakan tidak lolos karena yang ditunjukkan saat itu bukan rumahnya sendiri melainkan rumah saudaranya yang termasuk layak huni.
Tim dari Biro Humas Setda Provinsi Bali yang dalam kesempatan tersebut didampingi Kepala Urusan Kesejahteraan Desa Purwakerti, I Wayan Lanus serta Kepala Dusun Amed, I Ketut Supandi Yudantara berjanji akan melakukan koordinasi kepada dinas terkait untuk menindaklanjuti data yang telah diperoleh.
Sementara waktu, untuk meringankan beban Wayan Tes, Gubernur Pastika memberikan bantuan beras dan sejumlah uang. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Hal ini merupakan bentuk komitmen Pemprov Bali untuk terus berupaya mengentaskan kemiskinan di Pulau Dewata," kata Kasubag Penyaringan dan Pengolahan Informasi Kemasyarakatan Biro Humas Provinsi Bali Nyoman Darsana, di sela-sela menyampaikan bantuan tersebut, di Desa Purwakerti, Amlapura, Rabu.
Wayan Tes (56), saat ini harus berjuang keras sendirian menghidupi tiga anaknya setelah ditinggal oleh sang istri 14 tahun yang lalu untuk menikah kembali dengan orang lain.
Untuk menyambung hidup, Wayan Tes berjuang keras dengan menjadi kuli panjat pohon kelapa yang hanya menerima uang Rp5.000 sekali petik.
Oleh karena kondisi rumahnya yang sudah tidak layak huni lagi, Wayan Tes beserta anaknya menumpang di rumah sang adik (Alm) Nyoman Menu.
"Berdasarkan informasi yang diperoleh dari aparat desa setempat, Wayan Tes memang termasuk KK Miskin," ucap Darsana.
Pada tahun 2015, sebenarnya Wayan Tes sudah masuk dalam daftar yang diajukan untuk menerima bantuan program bedah rumah.
Namun saat dilakukan verifikasi oleh tim dari Provinsi Bali, dia dinyatakan tidak lolos karena yang ditunjukkan saat itu bukan rumahnya sendiri melainkan rumah saudaranya yang termasuk layak huni.
Tim dari Biro Humas Setda Provinsi Bali yang dalam kesempatan tersebut didampingi Kepala Urusan Kesejahteraan Desa Purwakerti, I Wayan Lanus serta Kepala Dusun Amed, I Ketut Supandi Yudantara berjanji akan melakukan koordinasi kepada dinas terkait untuk menindaklanjuti data yang telah diperoleh.
Sementara waktu, untuk meringankan beban Wayan Tes, Gubernur Pastika memberikan bantuan beras dan sejumlah uang. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016