Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengingatkan para pejabat eselon III di lingkungan pemprov setempat harus mampu menjadi agen perubahan dan siap mengantisipasi segala perubahan yang terjadi.
"Apalagi untuk jabatan eselon III yang merupakan jabatan operasional tertinggi sehingga diharapkan benar-benar mampu menjadi agen perubahan," kata Pastika saat melantik 14 pejabat struktural eselon III, di Denpasar, Kamis.
Menurut dia, dalam konsep manajemen organisasi birokrasi, pejabat eselon III adalah manajer tingkat menengah yang berfungsi menjembatani manajer tingkat atas yaitu pejabat eselon II dengan manajer tingkat bawah yaitu pejabat eselon IV.
Oleh karena itu, pejabat eselon III diharapkan mampu menterjemahkan kebijakan atasan melalui rumusan program yang akan dijabarkan oleh bawahan.
"Pejabat eselon III juga merupakan penentu mekanisme kerja yang diterapkan. Kebijakan strategis tidak akan efektif apabila tidak mampu diterjemahkan menjadi langkah langkah taktis dan operasional yang tepat di tingkat bawah. Begitu pula halnya dalam konsep pengembangan organisasi, pejabat eselon III dituntut membangun irama dan budaya kerja yang treintegrasi serta mampu menciptakan iklim kerja yang kondusif," ujarnya.
Orang nomor satu di Bali ini juga kembali mengingatkan para pejabat bahwa seorang pemimpin haruslah memiliki kelebihan dari bawahannya baik itu lebih pintar, lebih berani bahkan bila perlu harus rela berkorban.
"Seorang pemimpin bukanlah manusia biasa, harus bisa lebih dari yang dipimpinnya," tegasnya.
Pastika juga meminta agar para pejabat yang baru saja dilantik untuk memiliki sikap berani dalam menindak segala pelanggaran terhadap peraturan yang berlaku.
"Saya secara konsisten tetap menerapkan pemberian `reward dan punishment` (penghargaan dan hukuman). Untuk itu, bekerjalah dengan sebaik baiknya," katanya.
Dia meyakini dengan jiwa dan semangat pengabdian yang tinggi dalam konsep revolusi mental, serta dilandasi disiplin, loyalitas yang tinggi serta jenjang hierarki yang tertib, maka seluruh tugas pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan akan dapat dilaksanakan dengan baik. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Apalagi untuk jabatan eselon III yang merupakan jabatan operasional tertinggi sehingga diharapkan benar-benar mampu menjadi agen perubahan," kata Pastika saat melantik 14 pejabat struktural eselon III, di Denpasar, Kamis.
Menurut dia, dalam konsep manajemen organisasi birokrasi, pejabat eselon III adalah manajer tingkat menengah yang berfungsi menjembatani manajer tingkat atas yaitu pejabat eselon II dengan manajer tingkat bawah yaitu pejabat eselon IV.
Oleh karena itu, pejabat eselon III diharapkan mampu menterjemahkan kebijakan atasan melalui rumusan program yang akan dijabarkan oleh bawahan.
"Pejabat eselon III juga merupakan penentu mekanisme kerja yang diterapkan. Kebijakan strategis tidak akan efektif apabila tidak mampu diterjemahkan menjadi langkah langkah taktis dan operasional yang tepat di tingkat bawah. Begitu pula halnya dalam konsep pengembangan organisasi, pejabat eselon III dituntut membangun irama dan budaya kerja yang treintegrasi serta mampu menciptakan iklim kerja yang kondusif," ujarnya.
Orang nomor satu di Bali ini juga kembali mengingatkan para pejabat bahwa seorang pemimpin haruslah memiliki kelebihan dari bawahannya baik itu lebih pintar, lebih berani bahkan bila perlu harus rela berkorban.
"Seorang pemimpin bukanlah manusia biasa, harus bisa lebih dari yang dipimpinnya," tegasnya.
Pastika juga meminta agar para pejabat yang baru saja dilantik untuk memiliki sikap berani dalam menindak segala pelanggaran terhadap peraturan yang berlaku.
"Saya secara konsisten tetap menerapkan pemberian `reward dan punishment` (penghargaan dan hukuman). Untuk itu, bekerjalah dengan sebaik baiknya," katanya.
Dia meyakini dengan jiwa dan semangat pengabdian yang tinggi dalam konsep revolusi mental, serta dilandasi disiplin, loyalitas yang tinggi serta jenjang hierarki yang tertib, maka seluruh tugas pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan akan dapat dilaksanakan dengan baik. (WDY)
Editor : I Gusti Bagus Widyantara
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016