Nusa Dua (Antara Bali) - Pemerintah Kabupaten Bangli berencana menambah sekitar Rp4 miliar modal yang diinvestasikan di PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali 2016.
"Kami tambah sekitar Rp4 miliar dan nanti di (APBD) perubahan juga akan ditambah," kata Bupati Bangli Made Gianyar ditemui saat Rapat Kerja Nasional PHRI di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Kamis.
Menurut dia, pihaknya berencana menambah saham setiap tahun yang akan diusulkan untuk ditanam di bank pemerintah daerah itu.
Penambahan modal tersebut, menurut dia, menunjukkan bahwa pemerintah kabupaten/kota serius untuk memajukan BPD Bali.
"Saat ini pemegang saham sedang serius memajukan BPD Bali," ucap Gianyar.
Saat ini para pemegang saham tengah melakukan kajian mendalam yang sebelumnya hanya tataran umum. Namun, kini sudah lebih ke arah teknis.
Terkait dengan pembagian dividen atau laba bersih, Gianyar mengakui hal tersebut masih belum mencapai kata sepakat karena usulan pembagian dividen mencapai 70 persen untuk pemegang saham dan 30 persen untuk perusahaan.
"Waktu RUPS usulan kami sebesar 70 sampai dengan 30 persen. Akan tetapi, itu belum sepakat karena masih pendalaman materi," katanya.
Sebelumnya, Direktur Utama PT BPD Bali I Made Sudja mengatakan bahwa belum diputuskannya pembagian dividen tersebut karena pihaknya masih menawarkan besaran pembagian laba tersebut. Namun, masih ada beragam pertimbangan dari pemegang saham.
Ia mengatakan bahwa pembagian laba seperti tahun sebelumnya, yakni sebesar 60 persen kepada pemegang saham dan 40 persen kepada bank atau perusahaan itu meskipun ada imbauan dari pemegang saham agar dividen dinaikkan.
"Pemda perlu dana. Ini (kenaikan dividen) baru imbauan. Akan tetapi, kami hitung-hitung dahulu `kan tidak bisa langsung," ucapnya.
Pemerintah Kabupaten Badung masih mendominasi kepemilikan saham di bank tersebut sebanyak 800.617 lembar saham atau 46 persen.
Di posisi kedua kepemilikan saham dipegang oleh Pemerintah Provinsi Bali dengan 614.912 lembar saham, kemudian disusul Pemerintah Kota Denpasar (139.476) dan Kabupaten Karangasem (36.300).
Kabupaten Buleleng memiliki 28.185 lembar saham, Kabupaten Tabanan (29.806), Klungkung 23.923), Gianyar (20.104), Jembrana (20.092), dan Bangli (8.993).
Total setoran modal yang telah disahamkan, kata dia, sebesar Rp1.723.408.000.000,00.
BPD Bali membukukan laba bersih sebesar Rp476 miliar tahun 2015, angka yang diklaim positif di tengah lesunya ekonomi saat itu.
Bank pemerintah daerah itu mencatat aset selama 2015 meningkat mencapai Rp19,5 triliun atau melonjak 15,2 persen jika dibandingkan pada tahun 2014 yang mencapai Rp16,9 triliun.
Total dana pihak ketiga yang dikumpulkan selama 2015 mencapai Rp14,7 triliun dan realisasi kredit yang melampaui target mencapai Rp14,4 triliun. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Kami tambah sekitar Rp4 miliar dan nanti di (APBD) perubahan juga akan ditambah," kata Bupati Bangli Made Gianyar ditemui saat Rapat Kerja Nasional PHRI di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Kamis.
Menurut dia, pihaknya berencana menambah saham setiap tahun yang akan diusulkan untuk ditanam di bank pemerintah daerah itu.
Penambahan modal tersebut, menurut dia, menunjukkan bahwa pemerintah kabupaten/kota serius untuk memajukan BPD Bali.
"Saat ini pemegang saham sedang serius memajukan BPD Bali," ucap Gianyar.
Saat ini para pemegang saham tengah melakukan kajian mendalam yang sebelumnya hanya tataran umum. Namun, kini sudah lebih ke arah teknis.
Terkait dengan pembagian dividen atau laba bersih, Gianyar mengakui hal tersebut masih belum mencapai kata sepakat karena usulan pembagian dividen mencapai 70 persen untuk pemegang saham dan 30 persen untuk perusahaan.
"Waktu RUPS usulan kami sebesar 70 sampai dengan 30 persen. Akan tetapi, itu belum sepakat karena masih pendalaman materi," katanya.
Sebelumnya, Direktur Utama PT BPD Bali I Made Sudja mengatakan bahwa belum diputuskannya pembagian dividen tersebut karena pihaknya masih menawarkan besaran pembagian laba tersebut. Namun, masih ada beragam pertimbangan dari pemegang saham.
Ia mengatakan bahwa pembagian laba seperti tahun sebelumnya, yakni sebesar 60 persen kepada pemegang saham dan 40 persen kepada bank atau perusahaan itu meskipun ada imbauan dari pemegang saham agar dividen dinaikkan.
"Pemda perlu dana. Ini (kenaikan dividen) baru imbauan. Akan tetapi, kami hitung-hitung dahulu `kan tidak bisa langsung," ucapnya.
Pemerintah Kabupaten Badung masih mendominasi kepemilikan saham di bank tersebut sebanyak 800.617 lembar saham atau 46 persen.
Di posisi kedua kepemilikan saham dipegang oleh Pemerintah Provinsi Bali dengan 614.912 lembar saham, kemudian disusul Pemerintah Kota Denpasar (139.476) dan Kabupaten Karangasem (36.300).
Kabupaten Buleleng memiliki 28.185 lembar saham, Kabupaten Tabanan (29.806), Klungkung 23.923), Gianyar (20.104), Jembrana (20.092), dan Bangli (8.993).
Total setoran modal yang telah disahamkan, kata dia, sebesar Rp1.723.408.000.000,00.
BPD Bali membukukan laba bersih sebesar Rp476 miliar tahun 2015, angka yang diklaim positif di tengah lesunya ekonomi saat itu.
Bank pemerintah daerah itu mencatat aset selama 2015 meningkat mencapai Rp19,5 triliun atau melonjak 15,2 persen jika dibandingkan pada tahun 2014 yang mencapai Rp16,9 triliun.
Total dana pihak ketiga yang dikumpulkan selama 2015 mencapai Rp14,7 triliun dan realisasi kredit yang melampaui target mencapai Rp14,4 triliun. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016