Nusa Dua (Antara Bali) - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) optimistis target 20 juta wisatawan mancanegara tercapai tahun 2019 karena didukung jumlah destinasi dan armada udara terbesar di Asia Tenggara.

"Target tersebut memang tinggi, namun realistis untuk bisa kita capai bersama. Mengingat, masih sangat terbuka peluang untuk meraihnya," kata Ketua Umum PHRI Hariyadi BS Sukamdani saat pembukaan Rapat Kerja Nasional I 2016 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Rabu.

Menurut dia, Indonesia memiliki keunggulan yaitu jumlah dan keanekaragaman destinasi wisata yang merupakan terbesar di ASEAN, dengan jumlah armada udara lebih dari 500 unit yang juga diklaim terbesar di Asia Tenggara.

Selain itu, jumlah kamar, hotel dan restoran di Indonesia juga merupakan yang terbesar di kawasan Asia Tenggara.

Dia mencatat jumlah kamar dan hotel tersebut mencapai 217.474 unit yang terdapat pada 2.194 hotel, jumlah kamar nonbintang 289.727 unit yang tersebar di 16.156 hotel nonbintang, sehingga total jumlah kamar sebanyak 507.200 unit dengan jumlah hotel 18.353 unit.

Demikian pula dengan jumlah restoran yang teregistrasi pada situs perjalanan "trip advisor", lanjut dia, jumlahnya sebanyak 21.856 unit dengan dilengkapi keanekaragaman jenis kuliner.

Dengan melihat peluang dan potensi yang tersebut, maka PHRI bertekad untuk mewujudkan target 20 juta wisman dan jumlah perjalanan wisatawan nusantara sebanyak 257 juta orang dengan target devisa sebesar Rp240 triliun.

"Target ini akan memberi sumbangan besar bagi pertumbuhan ekonomi kita dengan kontribusi persentase terhadap PDB dan membuka lapangan kerja lebih dari 13 juta orang di tahun 2019," ucapnya.

Sementara itu persoalan yang segera diatasi adalah mensinergikan seluruh kegiatan pariwisata atau "calender of event" dalam satu kegiatan yang intensif dilakukan.

Atraksi wisata yang terangkum dalam "calender of event" tersebut, menurut Hariyadi, sangat penting untuk menarik minat wisatawan mancanegara dan juga wisatawan nusantara agar melakukan perjalanan wisata ke seluruh wilayah Indonesia.

"Sehingga promosi yang dilakukan pemerintah memiliki dampak efektif dan tepat sasaran," katanya.

Hariyadi meminta jajaran PHRI segera membuat kegiatan pariwisata di daerahnya masing-masing dan menyusunnya dalam "calender of event" tersebut.

Hariyadi menuturkan dalam rangka pengembangan optimalisasi destinasi wisata, PHRI mendukung sepenuhnya upaya pemerintah untuk mengembangkan 10 destinasi wisata yang di antaranya Kepulauan Seribu, Wakatobi, Danau Toba, Mandalika, Labuan Bajo, Borobudur dan Morotai.

"Pengembangan destinasi dan atraksi wisata menjadi satu mata rantai yang tidak terpisahkan dalam usaha hotel dan restoran," ucapnya.

Sedangkan terkait perkembangan pariwisata di kawasan negara ASEAN, Indonesia baru meraih 10,4 juta orang wisman atau tumbuh 10,6 persen dibanding tahun 2014.

Sementara Thailand meraih kunjugan wisatawan sebanyak 29,5 juta orang dan Malaysia dengan jumlah kunjungan wisatawan 25 juta orang. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : I Nyoman Aditya T I


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016