Denpasar (Antara Bali) - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali mengimbau perhotelan di daerah setempat untuk memperbanyak pemasangan kamera pengawas atau CCTV.
"Kami akan terus dorong. CCTV bukan saja untuk antisipasi kejahatan tetapi banyak hal termasuk pengendalian internal atau etos kerja," kata Ketua PHRI Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati di Denpasar, Senin.
Menurut dia, memasang CCTV merupakan kesadaran dari masing-masing pengelola perhotelan yang disesuaikan dengan kondisi anggaran hotel setempat.
Apalagi, saat ini pihaknya telah bekerja sama dengan Polda Bali untuk melakukan sertifikasi keamanan menyeluruh termasuk CCTV, suplai makanan dan minuman hingga ketersediaan alat pemadam kebakaran.
"Kalau di Bali kami implementasikan dengan nota kesepahaman dengan Polda Bali hasilnya kami buat sertifikasi agar hotel memiliki sertifikat keamanan," ucapnya.
Pihaknya menyambut baik adanya kerja sama tingkat nasional antara PHRI Pusat dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk kerja sama penanggulangan terorisme di hotel dan restoran yang dilakukan saat Rapat Kerja Nasional PHRI I 2016 di Nusa Dua, Kabupaten Badung beberapa waktu lalu.
Ia menyakini bahwa kerja sama dengan aparat kepolisian di Bali diharapkan bisa diaplikasikan dalam kerja sama di pusat itu.
Sementara itu Kapolda Bali Irjen Pol Sugeng Priyanto mengingatkan kalangan perhotelan dan restoran di Pulau Dewata agar mampu mendeteksi dini aksi terorisme.
"Satuan pengamanan harus dilatih perlu deteksi dini untuk setiap kondisi yang patut diduga berpotensi membuat gangguan," katanya dalam sebuah seminar terkait penanggulangan terorisme di hotel dan restoran di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Minggu.
Selain itu, jenderal dengan bintang dua itu juga meminta agar hotel dan restoran melengkapi setiap sudut ruangan dengan kamera pengawas atau CCTV.
"Saya imbau untuk hotel dan restoran melengkapi pengamanan minimal CCTV," ujarnya. (WDY)