Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Kota Denpasar menyelenggarakan seminar nasional bertema "Smart City" dengan menghadirkan sejumlah pakar guna memberi pemahaman kepada satuan kerja perangkat daerah maupun perguruan tinggi.
Sekretaris Daerah Pemkot Denpasar Anak Agung Rai Iswara di Denpasar, Kamis mengatakan kegiatan tersebut guna memberikan pemahaman kepada masyarakat, khususnya para pimpinan SKPD di lingkungan pemkot, perguruan tinggi dan para pengusaha mengenai konsep "Smart City" (kota cerdas) secara menyeluruh.
Ia mengatakan secara sederhana, program "Smart City" atau kota cerdas merupakan kota yang menggunakan teknologi terutama teknologi informasi untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.
Konsep "Smart City" bertumpu pada pemanfaatan teknologi informasi komunikasi (TIK) dalam pengelolaan kota berdasarkan konsep "sensing" (mendetaksi), "understanding" (memahami), dan "acting" (melakukan aksi).
"Dalam konsep `Smart City` ini pemerintah, industri, akademis maupun masyarakat harus ikut terlibat dalam mewujudkan Kota Denpasar menuju kota cerdas," ujarnya.
Rai Iswara menegaskan tidak boleh menjauhi dari proses kekinian, yakni hadirnya teknologi. Karena semua ini harus di bangun secara bersama-sama. Dan harus berbangga karena Denpasar sebenarnya sudah berjalan menuju "Smart City", karena Denpasar sudah masuk 10 besar di bidang kota cerdas di Indonesia.
Dikatakan "Smart City" tidak hanya identik dengan teknologi, tetapi bagaimana mengelola kota ini dengan cerdas, serta dapat memberikan akses yang lebih cepat dalam bidang pelayanan kepada masyarakat.
Sementara Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Kota Denpasar I Dewa Made Agung mengatakan seminar nasional "Smart City" Kota Denpasar diselenggarakan dalam rangka penyamaan konsep dan pola pikir para perangkat daerah di SKPD, desa/lurah serta pihak-pihak lain yang terkait dengan penerapan konsep kota cerdas.
Dalam seminar itu mendatangkan empat narasumber, yakni Prof. Dr. Ir. Suhono H. Supangkat dari Institut Teknologi Bandung, Ratna Sri Widyastuti dari Harian Kompas Jakarta, Kwek Hongsin (STMIK Primakara) dan Muhamad Aditya (Gama Techno).
"Kami harapkan melalui seminar tersebut dapat memberikan kesempatan kepada para peserta untuk memahami konsep `Smart City`, sehingga bisa memberikan solusi dan inovasi guna mewujudkan kota cerdas," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Sekretaris Daerah Pemkot Denpasar Anak Agung Rai Iswara di Denpasar, Kamis mengatakan kegiatan tersebut guna memberikan pemahaman kepada masyarakat, khususnya para pimpinan SKPD di lingkungan pemkot, perguruan tinggi dan para pengusaha mengenai konsep "Smart City" (kota cerdas) secara menyeluruh.
Ia mengatakan secara sederhana, program "Smart City" atau kota cerdas merupakan kota yang menggunakan teknologi terutama teknologi informasi untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.
Konsep "Smart City" bertumpu pada pemanfaatan teknologi informasi komunikasi (TIK) dalam pengelolaan kota berdasarkan konsep "sensing" (mendetaksi), "understanding" (memahami), dan "acting" (melakukan aksi).
"Dalam konsep `Smart City` ini pemerintah, industri, akademis maupun masyarakat harus ikut terlibat dalam mewujudkan Kota Denpasar menuju kota cerdas," ujarnya.
Rai Iswara menegaskan tidak boleh menjauhi dari proses kekinian, yakni hadirnya teknologi. Karena semua ini harus di bangun secara bersama-sama. Dan harus berbangga karena Denpasar sebenarnya sudah berjalan menuju "Smart City", karena Denpasar sudah masuk 10 besar di bidang kota cerdas di Indonesia.
Dikatakan "Smart City" tidak hanya identik dengan teknologi, tetapi bagaimana mengelola kota ini dengan cerdas, serta dapat memberikan akses yang lebih cepat dalam bidang pelayanan kepada masyarakat.
Sementara Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Kota Denpasar I Dewa Made Agung mengatakan seminar nasional "Smart City" Kota Denpasar diselenggarakan dalam rangka penyamaan konsep dan pola pikir para perangkat daerah di SKPD, desa/lurah serta pihak-pihak lain yang terkait dengan penerapan konsep kota cerdas.
Dalam seminar itu mendatangkan empat narasumber, yakni Prof. Dr. Ir. Suhono H. Supangkat dari Institut Teknologi Bandung, Ratna Sri Widyastuti dari Harian Kompas Jakarta, Kwek Hongsin (STMIK Primakara) dan Muhamad Aditya (Gama Techno).
"Kami harapkan melalui seminar tersebut dapat memberikan kesempatan kepada para peserta untuk memahami konsep `Smart City`, sehingga bisa memberikan solusi dan inovasi guna mewujudkan kota cerdas," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016