Denpasar (Antara Bali) - Dinas Pariwisata Provinsi Bali menginginkan agar pihak hotel dapat menyinergikan dengan paket menginap di sejumlah desa wisata sebagai langkah turut memberdayakan masyarakat.

"Saya mau agar hotel-hotel membentuk semacam `anak angkat` dengan masyarakat di desa, sehingga rumah-rumah masyarakat bisa dimanfaatkan juga sebagai tempat tinggal wisatawan," kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali Anak Agung Yuniartha Putra, di Denpasar, Rabu.

Menurut Yuniartha, tentu saja sebelum rumah warga di desa wisata bisa dimanfaatkan sebagai tempat tinggal, pihak hotel harus mengajarkan mereka tentang kebersihan dan standar yang lainnya sehingga tidak mendapatkan komplain dari masyarakat.

"Sedangkan untuk pembinaan sumber daya manusianya, kami pun siap untuk membina," ucapnya.

Terkait dengan rencana tersebut, lanjut Yuniartha, masyarakat tidak perlu membangun "home stay" atau tempat tinggal khusus, tetapi cukup membenahi tempat tinggal yang sudah ada.

Yuniartha mencontohkan seperti di Desa Penglipuran, Kabupaten Bangli. Di salah satu desa wisata itu masyarakat menyediakan beberapa kamar yang dapat dimanfaatkan wisatawan untuk menginap. Bahkan Desa Penglipuran telah mendapatkan prestasi terbaik di tingkat nasional.

"Di Penglipuran juga tidak perlu menggunakan AC (pendingin) karena udara di sana sudah cukup dingin," ujarnya.

Selain itu, lanjut dia, jika masyarakat lagi membuat "home stay" dan ternyata tidak ada kegiatannya maupun sepi wisatawan yang menginap tentu akan menjadi mubazir.

Pemerintah Provinsi Bali sendiri untuk 2016 kembali mengembangkan 11 desa wisata yang tersebar di delapan kabupaten, sebagai salah satu upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

"Dengan dibentuk menjadi desa wisata, setidaknya dapat menggulirkan perekonomian di desa sehingga memperkecil arus urbanisasi dan juga membantu mengentaskan kemiskinan," katanya.

Pemprov Bali, ujar Yuniartha, menargetkan hingga 2018 dapat dikembangkan setidaknya 100 desa wisata. Sedangkan dari 2013 hingga 2015 sudah 42 desa yang difasilitasi untuk menjadi desa wisata.

Desa wisata yang telah dikembangkan, ucap dia, tidak hanya mendapatkan bantuan anggaran, juga mendapatkan pembinaan terkait dengan program Sapta Pesona maupun potensi yang cocok untuk dikembangkan sesuai dengan keunggulan yang dimiliki. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016