Denpasar (Antara Bali) - PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk menyiapkan fasilitas restrukturisasi bagi nasabah atau pedagang yang menjadi korban kebakaran di Pasar Badung, Denpasar, Bali.
Pimpinan Sentra Kredit Kecil BNI Denpasar, Djoko Tri Sulistijo di Denpasar, Kamis, menjelaskan bahwa pihaknya memberikan restrukturisasi atau penjadwalan pembayaran pelunasan kredit.
Namun nasabah bank BUMN itu, lanjut dia, tidak ada yang memanfaatkan fasilitas yang diberikan oleh pihak bank.
"Tetapi nasabah BNI mungkin mereka masih mampu, mereka lebih memilih tidak harus memperpanjang pembayaran," imbuh Djoko.
Menurut dia, restrukturisasi sejatinya diberikan sesuai dengan kemampuan nasabah yang terkena musibah dalam membayar kredit.
Dengan fasilitas itu, pelunasan kredit bisa dilakukan lebih panjang dari tanggal pembayaran seharusnya.
Di Pasar Badung, ungkap dia, ada dua nasabah yang menjadi korban kebakaran.
Sementara itu di Pasar Ubud, Kabupaten Gianyar yang juga mengalami kebakaran, Djoko menjelaskan tidak ada pedagang yang menjadi nasabah BNI menjadi terkena musibah di pasar seni itu.
Pasar Badung mengalami kebakaran pada Senin (29/2) sekitar pukul 18.00 Wita.
Kebakaran tersebut melalap ratusan kios yang meliputi lantai satu 67 kios, lantai dua 113 kios, lantai tiga 121 kios, dan jumlah los yang ada di lantai satu sebanyak 817 los, lantai dua 298 los, lantai tiga 237 los.
Jumlah tersebut belum termasuk pedagang di pelataran pada malam harinya berjumlah 289 pedagang dan gudang berjumlah sembilan unit.
Pemerintah Kota Denpasar menyiapkan tiga opsi untuk merelokasi pedagang, yakni bekas pasar swalayan Tiara Grosir, Pasar Loak di Jalan Gunung Agung dan lapangan parkir Kompyang Sujana.
Sementara itu hingga saat ini ratusan pedagang masih berjualan di halaman depan dan halaman di sekitar parkir pasar tradisional itu. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
Pimpinan Sentra Kredit Kecil BNI Denpasar, Djoko Tri Sulistijo di Denpasar, Kamis, menjelaskan bahwa pihaknya memberikan restrukturisasi atau penjadwalan pembayaran pelunasan kredit.
Namun nasabah bank BUMN itu, lanjut dia, tidak ada yang memanfaatkan fasilitas yang diberikan oleh pihak bank.
"Tetapi nasabah BNI mungkin mereka masih mampu, mereka lebih memilih tidak harus memperpanjang pembayaran," imbuh Djoko.
Menurut dia, restrukturisasi sejatinya diberikan sesuai dengan kemampuan nasabah yang terkena musibah dalam membayar kredit.
Dengan fasilitas itu, pelunasan kredit bisa dilakukan lebih panjang dari tanggal pembayaran seharusnya.
Di Pasar Badung, ungkap dia, ada dua nasabah yang menjadi korban kebakaran.
Sementara itu di Pasar Ubud, Kabupaten Gianyar yang juga mengalami kebakaran, Djoko menjelaskan tidak ada pedagang yang menjadi nasabah BNI menjadi terkena musibah di pasar seni itu.
Pasar Badung mengalami kebakaran pada Senin (29/2) sekitar pukul 18.00 Wita.
Kebakaran tersebut melalap ratusan kios yang meliputi lantai satu 67 kios, lantai dua 113 kios, lantai tiga 121 kios, dan jumlah los yang ada di lantai satu sebanyak 817 los, lantai dua 298 los, lantai tiga 237 los.
Jumlah tersebut belum termasuk pedagang di pelataran pada malam harinya berjumlah 289 pedagang dan gudang berjumlah sembilan unit.
Pemerintah Kota Denpasar menyiapkan tiga opsi untuk merelokasi pedagang, yakni bekas pasar swalayan Tiara Grosir, Pasar Loak di Jalan Gunung Agung dan lapangan parkir Kompyang Sujana.
Sementara itu hingga saat ini ratusan pedagang masih berjualan di halaman depan dan halaman di sekitar parkir pasar tradisional itu. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016