Mangupura (Antara Bali) - Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Badung, Bali, mengapresiasi karya seni muda-mudi Banjar Sangguan, Kelurahan Sempidi, Kabupaten Badung, Bali, yang membuat ogoh-ogoh berbahan baku sampah plastik.
"Saya sangat mengapresiasi ogoh-ogoh buatan muda-mudi dari Banjar Sangguan tersebut yang juga mendukung upaya pemerintah dalam memerangi sampah plastik," kata Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Badung Putu Eka Merthawan di Mangupura, Minggu.
Menurut dia, dengan mengaplikasikan cinta lingkungan melalui karya seni ogoh-ogoh tersebut, merupakan bentuk dukungan masyarakat desa setempat dalam upaya cinta kebersihan dan menjaga lingkungannya.
Eka Merthawan mengatakan bahwa aksi spontanitas para muda-mudi di daerah itu mendapat dukungan dari DKP Badung dalam pencarian sampah plastik untuk ogoh-ogoh tersebut yang siap diarak (dipawaikan) saat Hari Raya Nyepi, pada hari Rabu (9/3).
"Ogoh-ogoh yang dibuat muda-mudi tersebut memiliki makna bahwa masyarakat diharapkan tidak membuang sampah plastik sembarangan," kata pria yang juga tokoh masyarakat Keluruhan Sempidi, Kabupaten Badung itu.
Ia berharap masyarakat dapat menggunakan sampah plastik secara bijaksana agar tidak menjadi masalah lingkungan ke depannya.
"Hal ini juga bagian dari pengenalan seni dan edukasi mengenai bahaya membuang sampah plastik, serta bagian dari bentuk dukungan program pemerintah dalam antisampah plastik," ujarnya.
Untuk itu, dia meminta masyarakat agar memberi contoh kepada generasi muda untuk menggunakan ide kreatifnya dalam mengelola sampah plastik.
"Pesan moral dari ogoh-ogoh berbahan sampah plastik ini adalah agar masyarat saat merayakan Nyepi tidak membuang sampah plastik itu," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Saya sangat mengapresiasi ogoh-ogoh buatan muda-mudi dari Banjar Sangguan tersebut yang juga mendukung upaya pemerintah dalam memerangi sampah plastik," kata Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Badung Putu Eka Merthawan di Mangupura, Minggu.
Menurut dia, dengan mengaplikasikan cinta lingkungan melalui karya seni ogoh-ogoh tersebut, merupakan bentuk dukungan masyarakat desa setempat dalam upaya cinta kebersihan dan menjaga lingkungannya.
Eka Merthawan mengatakan bahwa aksi spontanitas para muda-mudi di daerah itu mendapat dukungan dari DKP Badung dalam pencarian sampah plastik untuk ogoh-ogoh tersebut yang siap diarak (dipawaikan) saat Hari Raya Nyepi, pada hari Rabu (9/3).
"Ogoh-ogoh yang dibuat muda-mudi tersebut memiliki makna bahwa masyarakat diharapkan tidak membuang sampah plastik sembarangan," kata pria yang juga tokoh masyarakat Keluruhan Sempidi, Kabupaten Badung itu.
Ia berharap masyarakat dapat menggunakan sampah plastik secara bijaksana agar tidak menjadi masalah lingkungan ke depannya.
"Hal ini juga bagian dari pengenalan seni dan edukasi mengenai bahaya membuang sampah plastik, serta bagian dari bentuk dukungan program pemerintah dalam antisampah plastik," ujarnya.
Untuk itu, dia meminta masyarakat agar memberi contoh kepada generasi muda untuk menggunakan ide kreatifnya dalam mengelola sampah plastik.
"Pesan moral dari ogoh-ogoh berbahan sampah plastik ini adalah agar masyarat saat merayakan Nyepi tidak membuang sampah plastik itu," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016