Denpasar (Antara Bali) - Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra mengajak masyarakat untuk ikut beramai-ramai menangkap para pembuang sampah sembarangan.
"Saya mengajak seluruh warga Kota Denpasar untuk ikut peduli, dan beramai-ramai menangkap pembuang sampah sembarangan," kata Rai Mantra saat menghadiri lomba susur hutan mangrove dengan menggunakan kano sambil mengumpulkan sampah plastik di waduk Suwung (estuari dam), Kecamatan Denpasar Selatan, Rabu.
Ia mengatakan masalah sampah masih menjadi persoalan yang cukup pelik di Kota Denpasar, apalagi kesadaran masyarakat masih sangat kurang dalam mentaati jadwal pembuangan sampah rumah tangga.
Kegiatan lomba susur mangrove dikoordinir Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar serangkaian menyambut HUT Ke-228 Kota Denpasar, diikuti para nelayan yang tergabung dalam kelompok usaha bersama Nelayan Segara Guna Batu Lumbang, dan Pokmaswas Mina Werdhi Batu Lumbang Kota Denpasar, kalangan masyarakat umum, dan siswa sekolah.
Rai Mantra lebih lanjut mengatakan masalah sampah bukan pertama kali dibicarakan, akan tetapi sekarang ini harus dilakukan aksi yang lebih banyak terhadap permasalahan sampah.
Ia berharap, jangan hanya pada momentum perayaan HUT Kota Denpasar saja melaksanakan kebersihan terhadap sampah, namun dalam keseharian masyarakat harus lebih aktif terhadap permasalahan sampah tersebut.
Selain itu, kata dia, yang terpenting saat ini adalah mengenai sosialisasi tentang Perda mengenai sampah, bila warga diketahui membuang sampah sembarangan akan dikenakan denda sebesar Rp5 juta atau pidana kurungan selama tiga bulan.
Untuk itu, pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat agar hal tersebut bisa disadari, dipahami dan dimengerti, terlebih lagi kawasan sungai dan mangrove yang indah ini cuma menjadi tempat pembuangan sampah. Oleh karena itu harus kritis terhadap permasalahan sampah.
"Mulai sekarang kita bersama rame-rame menangkap pembuang sampah liar, tidak usah diserahkan lagi ke pihak Satpol PP, karena ulah satu orang yang membuang sampah kena banjir atau dirugikan itu semua orang. Makanya sekarang mari kita sama-sama tangkap orang-orang yang membuang sampah sembarangan," kata Rai Mantra.
Rai Mantra menambahkan, untuk di tahun 2020 pihaknya menargetkan untuk segera bisa menangani permasalahan sampah, sehingga Denpasar bebas dari sampah, dan ke depannya sampah ini akan berbasis lingkungan sehingga bisa ditangani secara efektif dan efisien.
Sementara, Kepala Dinas Kelautan Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar, Anak Agung Bayu Brahmasta ditemui usai kegiatan susur mangrove dan mengumpulkan sampah plastik mengatakan selain serangkaian menyambut HUT Kota Denpasar, kegiatan ini juga bertujuan untuk mengenalkan dan menumbuhkan kecintaan anak-anak sekolah dan masyarakat tentang pentingnya mangrove bagi kehidupan masyarakat terutama mereka yang tinggal di pesisir.
Disamping itu, juga untuk menggugah kesadaran semua pihak dalam menjaga, memelihara, dan memotivasi masyarakat agar membudayakan hidup bersih dengan tidak membuang sampah keperairan umum, seperti sungai serta turut menjaga kelestarian hutan mangrove.
Lomba susur mangrove ini berjumlah 50 tim yang terdiri dari 100 orang dan masing-masing tim terdiri dari dua orang, lomba ini dikategorikan menjadi dua, yakni pelajar dan umum. Para peserta yang memenangkan lomba ini mendapat piala dan uang tunai dari panitia pelaksana.
Untuk pemenang lomba susur mangrove sambil mengumpulkan sampah plastik, yang menjadi juara pertama pada kategori pelajar diraih SMA Dharma Wiweka dengan berat sampah yang dikumpulkan mencapai 75 kg, sedangkan dari kategori umum diraih oleh kelompok usaha bersama Nelayan Segara Guna Batu Lumbang, dengan berat sampah 147,5 kg. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Saya mengajak seluruh warga Kota Denpasar untuk ikut peduli, dan beramai-ramai menangkap pembuang sampah sembarangan," kata Rai Mantra saat menghadiri lomba susur hutan mangrove dengan menggunakan kano sambil mengumpulkan sampah plastik di waduk Suwung (estuari dam), Kecamatan Denpasar Selatan, Rabu.
Ia mengatakan masalah sampah masih menjadi persoalan yang cukup pelik di Kota Denpasar, apalagi kesadaran masyarakat masih sangat kurang dalam mentaati jadwal pembuangan sampah rumah tangga.
Kegiatan lomba susur mangrove dikoordinir Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar serangkaian menyambut HUT Ke-228 Kota Denpasar, diikuti para nelayan yang tergabung dalam kelompok usaha bersama Nelayan Segara Guna Batu Lumbang, dan Pokmaswas Mina Werdhi Batu Lumbang Kota Denpasar, kalangan masyarakat umum, dan siswa sekolah.
Rai Mantra lebih lanjut mengatakan masalah sampah bukan pertama kali dibicarakan, akan tetapi sekarang ini harus dilakukan aksi yang lebih banyak terhadap permasalahan sampah.
Ia berharap, jangan hanya pada momentum perayaan HUT Kota Denpasar saja melaksanakan kebersihan terhadap sampah, namun dalam keseharian masyarakat harus lebih aktif terhadap permasalahan sampah tersebut.
Selain itu, kata dia, yang terpenting saat ini adalah mengenai sosialisasi tentang Perda mengenai sampah, bila warga diketahui membuang sampah sembarangan akan dikenakan denda sebesar Rp5 juta atau pidana kurungan selama tiga bulan.
Untuk itu, pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat agar hal tersebut bisa disadari, dipahami dan dimengerti, terlebih lagi kawasan sungai dan mangrove yang indah ini cuma menjadi tempat pembuangan sampah. Oleh karena itu harus kritis terhadap permasalahan sampah.
"Mulai sekarang kita bersama rame-rame menangkap pembuang sampah liar, tidak usah diserahkan lagi ke pihak Satpol PP, karena ulah satu orang yang membuang sampah kena banjir atau dirugikan itu semua orang. Makanya sekarang mari kita sama-sama tangkap orang-orang yang membuang sampah sembarangan," kata Rai Mantra.
Rai Mantra menambahkan, untuk di tahun 2020 pihaknya menargetkan untuk segera bisa menangani permasalahan sampah, sehingga Denpasar bebas dari sampah, dan ke depannya sampah ini akan berbasis lingkungan sehingga bisa ditangani secara efektif dan efisien.
Sementara, Kepala Dinas Kelautan Peternakan Perikanan dan Kelautan Kota Denpasar, Anak Agung Bayu Brahmasta ditemui usai kegiatan susur mangrove dan mengumpulkan sampah plastik mengatakan selain serangkaian menyambut HUT Kota Denpasar, kegiatan ini juga bertujuan untuk mengenalkan dan menumbuhkan kecintaan anak-anak sekolah dan masyarakat tentang pentingnya mangrove bagi kehidupan masyarakat terutama mereka yang tinggal di pesisir.
Disamping itu, juga untuk menggugah kesadaran semua pihak dalam menjaga, memelihara, dan memotivasi masyarakat agar membudayakan hidup bersih dengan tidak membuang sampah keperairan umum, seperti sungai serta turut menjaga kelestarian hutan mangrove.
Lomba susur mangrove ini berjumlah 50 tim yang terdiri dari 100 orang dan masing-masing tim terdiri dari dua orang, lomba ini dikategorikan menjadi dua, yakni pelajar dan umum. Para peserta yang memenangkan lomba ini mendapat piala dan uang tunai dari panitia pelaksana.
Untuk pemenang lomba susur mangrove sambil mengumpulkan sampah plastik, yang menjadi juara pertama pada kategori pelajar diraih SMA Dharma Wiweka dengan berat sampah yang dikumpulkan mencapai 75 kg, sedangkan dari kategori umum diraih oleh kelompok usaha bersama Nelayan Segara Guna Batu Lumbang, dengan berat sampah 147,5 kg. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016