Singaraja (Antara Bali) - Jembatan Unggahan yang menghubungkan dua desa yakni Desa Unggahan dan Desa Ularan, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng, Bali amblas pada bagian tepi karena hujan deras yang mengguyur kawasan itu sejak beberapa minggu terakhir.

"Badan jalan yang amblas berada di sisi barat dan jaraknya cukup dekat dengan tiang pancang jembatan. Panjang jalan yang amblas sekitar 10 meter dengan lebar 1,5 meter," kata Camat Seririt, I Nyoman Riang Pustaka, Jumat.

Ia mengatakan, kondisi kerusakan sayap jembatan itu cukup parah apalagi amblasnya tanah jalan itu karena saat pengerjaan proyeknya tidak begitu padat ketika menimbunnya dengan tanah.

"Kondisinya sudah parah, sudah diketahui sama Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Buleleng rencananya mau digali ulang dan akan ditimbun ulang karena dulu pemadatannya tidak bagus," katanya.

Dikatakan, jembatan itu baru saja selesai dibangun Desember 2015 lalu, artinya kerusakan pada sayap jembatan terjadi sebulan usai dikerjakan. Proyek jembatan itu dikerjakan kontraktor berinisial KKP mulai Juni 2015.

"Jembatan yang dibangun sepanjang 16 meter dan lebar enam meter dimana dibangun menggunakan dana APBD Pemkab Buleleng tahun anggaran 2015 dengan nilai mencapai Rp1,5 miliar," katanya.

Kini sayap jembatan itu masih bisa dilalui kendaraan yang melintas. Namun hanya satu jalur saja yang dapat difungsikan. "Kalau kondisi terakhir memang jebol bagian baratnya dan sudah amblas. Masih bisa dilewati kendaraan namun satu jalur saja," katanya.

Riang mengaku sudah melaporkannya kepada Dinas PU Buleleng usai sesaat kerusakan. Ia berharap perbaikan jembatan itu dapat segera dilakukan, jika tidak ingin kerusakan semakin parah.

"Memang tidak sampai ke jembatannya yang amblas tapi memang kalau terus dibiarkan, lama-lama bisa tergerus tiang pancangnya, karen hujan terus air sungai besar, tapi sepertinya ada penangan cepat dari PU," ujarnya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Made Bagus Andi Purnomo

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016