Kuta (Antara Bali) - Jajaran Kepolisian Daerah Bali belum menemukan pelaku yang menebar isu teror peledakan bom melalui surat di Kabupaten Buleleng.
"Kami belum menemukan pembawa surat itu karena itu kami masih melakukan sejumlah langkah," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Bali, Komisaris Besar Hery Wiyanto di Kuta, Kabupaten Badung, Jumat.
Menurut dia, kepolisian saat ini tengah melakukan langkah razia secara selektif menyasar kendaraan sepeda motor yang digunakan pembawa surat itu.
Dia menjelaskan bahwa polisi kesulitan menemukan pelaku karena plat nomor kendaraan yang digunakan pelaku tidak diketahui.
Salah satu saksi kunci yakni pegawai sopir di Kecamatan Buleleng hanya mengingat kode AG.
"Mencari kendaraannya saja belum ketemu," katanya.
Polisi, kata dia, akan memproses secara hukum apabila pelaku telah ditemukan.
"Kami akan proses karena ini sudah meresahkan masyarakat," ucapnya.
Sebelumnya seorang pria dengan mengenakan jaket, kacamata dan masih mengenakan helm dengan mengendarai sepeda motor jenis Honda supra mendatangi kantor Kecamatan Buleleng, Bali membawa surat.
Surat tersebut berisi ancaman peledakan bom di Denpasar dan Singaraja.
Polisi kemudian menyisir kantor setempat dan tidak ditemukan adanya benda mencurigakan.
Sebelumnya, Kantor Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng, Bali pada (18/1) mendapatkan ancaman bom dari pihak yang mengklaim dirinya anggota jaringan teror Sarinah berupa surat kaleng.
Selain mengancam meledakkan kantor pemerintahan, dalam surat juga tertulis pelaku akan meledakkan pusat keramaian masyarakat, dan objek wisata di Kota Denpasar dan Singaraja. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Kami belum menemukan pembawa surat itu karena itu kami masih melakukan sejumlah langkah," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Bali, Komisaris Besar Hery Wiyanto di Kuta, Kabupaten Badung, Jumat.
Menurut dia, kepolisian saat ini tengah melakukan langkah razia secara selektif menyasar kendaraan sepeda motor yang digunakan pembawa surat itu.
Dia menjelaskan bahwa polisi kesulitan menemukan pelaku karena plat nomor kendaraan yang digunakan pelaku tidak diketahui.
Salah satu saksi kunci yakni pegawai sopir di Kecamatan Buleleng hanya mengingat kode AG.
"Mencari kendaraannya saja belum ketemu," katanya.
Polisi, kata dia, akan memproses secara hukum apabila pelaku telah ditemukan.
"Kami akan proses karena ini sudah meresahkan masyarakat," ucapnya.
Sebelumnya seorang pria dengan mengenakan jaket, kacamata dan masih mengenakan helm dengan mengendarai sepeda motor jenis Honda supra mendatangi kantor Kecamatan Buleleng, Bali membawa surat.
Surat tersebut berisi ancaman peledakan bom di Denpasar dan Singaraja.
Polisi kemudian menyisir kantor setempat dan tidak ditemukan adanya benda mencurigakan.
Sebelumnya, Kantor Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng, Bali pada (18/1) mendapatkan ancaman bom dari pihak yang mengklaim dirinya anggota jaringan teror Sarinah berupa surat kaleng.
Selain mengancam meledakkan kantor pemerintahan, dalam surat juga tertulis pelaku akan meledakkan pusat keramaian masyarakat, dan objek wisata di Kota Denpasar dan Singaraja. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016