Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika meminta PT Waskita Karya supaya tidak menunggu penyertaan modal awal dari Perusahaan Daerah Bali dalam melaksanakan studi kelayakan rencana pembangunan sejumlah ruas tol di Pulau Dewata.
"Kalau Perusda Bali disuruh `ngeluarin` duit tiba-tiba, tidak bisa. Ada aturan, tidak semudah itu. Jadi kalau mau sebenarnya Waskita Karya bikin saja dulu `feasibility study` (FS-nya), bisa bikin sendiri, kenapa harus bersama-sama Perusda," kata Pastika usai menghadiri sidang paripurna DPRD Bali, di Denpasar, Kamis.
Menurut Pastika untuk pembangunan sejumlah ruas tol menuju kawasan Bali utara, bukan persoalan yang sederhana karena harus diperhitungkan biayanya, pembebasan lahan, mekanisme pengembalian modalnya, volume kendaraan yang akan lewat dan sebagainya.
"Nanti saya kasi tahu (Waskita-red) `nggak perlu nunggu Perusda. Itu kan dia (Waskita) yang minta, Perusda kan susah ngeluarin duit. Iya kalau jadi. Kalau tidak, hilang Rp1,2 miliar, siapa yang tanggung jawab. Hati-hati ngeluarin duit itu," tegasnya.
Pastika mengatakan, rencana penyertaan modal Pemprov Bali melalui Perusda dalam rencana pembangunan sejumlah ruas tol menuju Bali utara, hal itu bertujuan supaya rakyat Bali merasa memiliki dalam pembangunan infrastruktur tersebut.
"Hal itu supaya kita merasa punya, ada andil, karena Perusda Bali 100 persen milik Provinsi Bali," ucapnya.
Dia berpandangan perlu kehati-hatian dalam mengeluarkan dana penyertaan modal itu berkaca dari penyertaan modal pembangunan Tol Bali Mandara sebesar Rp100 miliar karena dalam 10 tahun ke depan, belum tentu pengoperasiannya bisa mendapatkan keuntungan.
Sementara itu, Direktur Utama Perusda Bali Nyoman Baskara mengatakan memang pihaknya harus punya komitmen untuk merealisasikan pembangunan tol itu karena sebelumnya sudah menandatangani kesepakatan kerja sama.
"Tetapi karena ini komitmen Pemprov Bali yang harus kami kawal, tentu kapan realisasi penyertaan, menunggu Pemprov Bali," ujarnya.
Pekan depan pihaknya berencana untuk mematangkan hasil pertemuan sebelumnya dengan Waskita Karya untuk memfinalisasi hasil pra FS dari kajian teknis maupun finansial.
Baskara mengatakan dalam pertemuan sebelumnya dengan Waskita Karya, sama sekali tidak dibahas tentang dana penyertaan modal awal itu seperti yang dikeluhkan oleh anggota DPRD Bali.
Beberapa waktu sebelumnya, Direktur Keuangan Waskita Toll Road (WTR) Feri Purwadi saat menemui Gubernur Bali mengatakan pihaknya dengan menggandeng Perusda Bali akan membentuk Waskita Bali Mandara.
Feri mengemukakan bahwa WTR merupakan anak perusahaan Waskita Karya yang fokus melakukan investasi dalam pembangunan tol di seluruh Indonesia.
"Langkah ini merupakan salah satu prasyarat bagi Waskita sebagai pemrakarsa pembangunan jalan tol di Bali. Terbentuknya Waskita Bali Mandara merupakan perkembangan positif dalam rencana pembangunan jalan tol di Bali," ujarnya.
Empat ruas jalan tol yang rencananya dibangun antara lain ruas Kuta-Canggu-Tanah Lot-Soka sepanjang 28 kilometer, Soka-Pekutatan 25,1 kilometer, Pekutatan-Gilimanuk 54,4 kilometer dan Pekutatan-Lovina sepanjang 46,7 kilometer. Untuk tahap awal, pihak Waskita rencananya akan menggarap ruas Kuta-Canggu-Tanah Lot-Soka. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Kalau Perusda Bali disuruh `ngeluarin` duit tiba-tiba, tidak bisa. Ada aturan, tidak semudah itu. Jadi kalau mau sebenarnya Waskita Karya bikin saja dulu `feasibility study` (FS-nya), bisa bikin sendiri, kenapa harus bersama-sama Perusda," kata Pastika usai menghadiri sidang paripurna DPRD Bali, di Denpasar, Kamis.
Menurut Pastika untuk pembangunan sejumlah ruas tol menuju kawasan Bali utara, bukan persoalan yang sederhana karena harus diperhitungkan biayanya, pembebasan lahan, mekanisme pengembalian modalnya, volume kendaraan yang akan lewat dan sebagainya.
"Nanti saya kasi tahu (Waskita-red) `nggak perlu nunggu Perusda. Itu kan dia (Waskita) yang minta, Perusda kan susah ngeluarin duit. Iya kalau jadi. Kalau tidak, hilang Rp1,2 miliar, siapa yang tanggung jawab. Hati-hati ngeluarin duit itu," tegasnya.
Pastika mengatakan, rencana penyertaan modal Pemprov Bali melalui Perusda dalam rencana pembangunan sejumlah ruas tol menuju Bali utara, hal itu bertujuan supaya rakyat Bali merasa memiliki dalam pembangunan infrastruktur tersebut.
"Hal itu supaya kita merasa punya, ada andil, karena Perusda Bali 100 persen milik Provinsi Bali," ucapnya.
Dia berpandangan perlu kehati-hatian dalam mengeluarkan dana penyertaan modal itu berkaca dari penyertaan modal pembangunan Tol Bali Mandara sebesar Rp100 miliar karena dalam 10 tahun ke depan, belum tentu pengoperasiannya bisa mendapatkan keuntungan.
Sementara itu, Direktur Utama Perusda Bali Nyoman Baskara mengatakan memang pihaknya harus punya komitmen untuk merealisasikan pembangunan tol itu karena sebelumnya sudah menandatangani kesepakatan kerja sama.
"Tetapi karena ini komitmen Pemprov Bali yang harus kami kawal, tentu kapan realisasi penyertaan, menunggu Pemprov Bali," ujarnya.
Pekan depan pihaknya berencana untuk mematangkan hasil pertemuan sebelumnya dengan Waskita Karya untuk memfinalisasi hasil pra FS dari kajian teknis maupun finansial.
Baskara mengatakan dalam pertemuan sebelumnya dengan Waskita Karya, sama sekali tidak dibahas tentang dana penyertaan modal awal itu seperti yang dikeluhkan oleh anggota DPRD Bali.
Beberapa waktu sebelumnya, Direktur Keuangan Waskita Toll Road (WTR) Feri Purwadi saat menemui Gubernur Bali mengatakan pihaknya dengan menggandeng Perusda Bali akan membentuk Waskita Bali Mandara.
Feri mengemukakan bahwa WTR merupakan anak perusahaan Waskita Karya yang fokus melakukan investasi dalam pembangunan tol di seluruh Indonesia.
"Langkah ini merupakan salah satu prasyarat bagi Waskita sebagai pemrakarsa pembangunan jalan tol di Bali. Terbentuknya Waskita Bali Mandara merupakan perkembangan positif dalam rencana pembangunan jalan tol di Bali," ujarnya.
Empat ruas jalan tol yang rencananya dibangun antara lain ruas Kuta-Canggu-Tanah Lot-Soka sepanjang 28 kilometer, Soka-Pekutatan 25,1 kilometer, Pekutatan-Gilimanuk 54,4 kilometer dan Pekutatan-Lovina sepanjang 46,7 kilometer. Untuk tahap awal, pihak Waskita rencananya akan menggarap ruas Kuta-Canggu-Tanah Lot-Soka. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016