Denpasar (Antara Bali) - Pola asuh anak yang baik dari orang tua kandung atau angkat sangat mempengaruhi tumbuh kembang (Tumbang) anak dalam upaya memenuhi hak dasar anak, kata Herlina, seorang saksi ahli dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

"Hal ini dikarenakan setiap anak harus mendapatkan kehidupan yang layak dari orang tuanya, sehingga korelasi pola asuh yang baik itu akan mempengaruhi tumbang anak terutama pada nilai akademisnya," ujar Herlina dari KPAI di Denpasar Senin.

Dalam sidang yang dipimpin Ketua Majelis Hakim Edward Harris Sinaga itu, saksi ahli menyatakan, anak merupakan titipan tuhan yang harus diperlakukan secara layak sesuai haknya.

Berdadarkan Undang-Undang Perlundungan Anak, hak anak yang paling mendasar adalah hak untuk tumbuh dan kembang, hak mendapat pendidikan yang layak, hak untuk tidak didiskriminasi atau tidak mendapat kekerasan dan hak sipil atau memiliki akta kelahiran.

"Selain itu, hak anak harus tahu siapa orang tuanya, meskipun dia ada di panti asuhan dan yang berkewajiban menjelaskan siapa orang tuanya kandungnya yakni orang tua asuh atau orang tua angkat," ujarnya.

Apabila hal ini ditutupi, akan mempengaruhi tumbang anak dan mengganggu psikologi anak, sehingga anak harus diberitahu siapa orangtua kandungnya.

Kemudian, saat memberi hukuman kepada anak yang tidak sepatutnya maka mempengaruhi psikologi anak yang sering dilakukan oleh orang tua kandung atau angkat.

Ia mencontohkan perlakuan yang tidak boleh dilakukan orang tua yakni, mempermalukan anak di depan umum dengan membentak, menghukum anak dengan tidak memberi makan apabila tidak melakukan sesuatu yang diinginkan orang tuanya.

Kenudian, tidak memberikan hak anak bermain sehingga mengganggu tumbuh kembangnya, dan hak anak untuk mendapatkan pendidikan yang layak.

"Dari data yang berpotensi melakukan kekerasan anak 60 persen orang tua, petugas panti asuhan, orang terdekat, guru dan orang tidak dikenal lainnya," ujar Herlina. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Made Surya

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016