Singaraja, (Antara Bali) - Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Buleleng, Bali, I Made Sundayana, S.Kep Ns MSi mengatakan lulusan kampus kesehatan terbesar di Bali bagian utara itu siap bersaing menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
"Dari awal sejak isu MEA mulai diberlakukan kami selalu siap karena dari awal mendidik mahasiswa memiliki kemampuan mumpuni dalam bidangnya, terlebih sudah wisuda 70 lulusan Stikes bersertifikat Ners," kata Sundayana, Minggu.
Ia menjelaskan, Stikes Buleleng yang cukup dikenal dulunya bernama Stikes Majapahit Buleleng semakin menyempurnakan fasilitas dan kualitas kependidikan di kampus setempat.
"Agar siap dalam MEA, kami telah membangun laboratorium dan perpustakaan berskala internasional serta E-journal dan sistem informasi manajemen (SIM) online sehingga mahasiswa dapat memperoleh fasilitas tersedia lengkap.
Dikatakan, semua itu diharapkan semakin mematangkan Stikes Buleleng, sehingga mempu mencetak tenaga keperawatan dan kebidanan yang siap latih serta siap pakai agar mampu bersaing dengan tenaga kesehatan dari luar.
Dikatakan, target tersebut terus digenjot dengan cara melakukan penekanan penguasaan keterampilan sebagai pelayan masyarakat serta penguasaan salah satu bahasa asing yakni Bahasa Inggris, Jepang dan Mandarin," kata dia sembari menyatakan juga akan disesuaikan dalam kurikulum sesuai tuntutan pasar kerja.
Lebih lanjut, ia memaparkan, pihaknya memotivasi para dosen dan mahasiswa agar lebih banyak dan lebih berkualitas dalam melaksanakan penelitian dan pengabdian masyarakat sesuai tuntutan sebagai seorang akademisi.
"Kami juga memberikan kesempatan besar bagi para dosen untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi terkait kualitas dan tuntutan penyediaan SDM yang memadai," katanya.
Bukan hanya itu saja, pihaknya juga menyiapkan sarana dan prasarana yg menunjang kegiatan akademik dan non akademik sesuai tuntutan standar yang sudah dicanangkan oleh Kemenristek serta melaksanakan Re akreditasi program studi dan akreditasi institusi secara maksimal.
"Disamping itu juga kami menjalankan kesepakatan dalam MoU dengan beberapa negara luar antara lain Malaysia, Thailand dan Pillipina dalam pertukaran dosen dan mahasiswa yg sudah berjalan," paparnya. (KUN)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016
"Dari awal sejak isu MEA mulai diberlakukan kami selalu siap karena dari awal mendidik mahasiswa memiliki kemampuan mumpuni dalam bidangnya, terlebih sudah wisuda 70 lulusan Stikes bersertifikat Ners," kata Sundayana, Minggu.
Ia menjelaskan, Stikes Buleleng yang cukup dikenal dulunya bernama Stikes Majapahit Buleleng semakin menyempurnakan fasilitas dan kualitas kependidikan di kampus setempat.
"Agar siap dalam MEA, kami telah membangun laboratorium dan perpustakaan berskala internasional serta E-journal dan sistem informasi manajemen (SIM) online sehingga mahasiswa dapat memperoleh fasilitas tersedia lengkap.
Dikatakan, semua itu diharapkan semakin mematangkan Stikes Buleleng, sehingga mempu mencetak tenaga keperawatan dan kebidanan yang siap latih serta siap pakai agar mampu bersaing dengan tenaga kesehatan dari luar.
Dikatakan, target tersebut terus digenjot dengan cara melakukan penekanan penguasaan keterampilan sebagai pelayan masyarakat serta penguasaan salah satu bahasa asing yakni Bahasa Inggris, Jepang dan Mandarin," kata dia sembari menyatakan juga akan disesuaikan dalam kurikulum sesuai tuntutan pasar kerja.
Lebih lanjut, ia memaparkan, pihaknya memotivasi para dosen dan mahasiswa agar lebih banyak dan lebih berkualitas dalam melaksanakan penelitian dan pengabdian masyarakat sesuai tuntutan sebagai seorang akademisi.
"Kami juga memberikan kesempatan besar bagi para dosen untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi terkait kualitas dan tuntutan penyediaan SDM yang memadai," katanya.
Bukan hanya itu saja, pihaknya juga menyiapkan sarana dan prasarana yg menunjang kegiatan akademik dan non akademik sesuai tuntutan standar yang sudah dicanangkan oleh Kemenristek serta melaksanakan Re akreditasi program studi dan akreditasi institusi secara maksimal.
"Disamping itu juga kami menjalankan kesepakatan dalam MoU dengan beberapa negara luar antara lain Malaysia, Thailand dan Pillipina dalam pertukaran dosen dan mahasiswa yg sudah berjalan," paparnya. (KUN)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2016