Denpasar (Antara Bali) - Kepolisian Resor Kota Denpasar, Bali, mengamankan 90 gereja menyambut Hari Raya Natal dengan menyiapkan petugas pengamanan dan sterilisasi gereja.
"Kami amankan semua gereja di Denpasar. Dari 90 gereja, ada sembilan gereja besar dan akan kami sterilisasi semua sebelum Natal," kata Kepala Polresta Denpasar Komisaris Besar Anak Agung Made Sudana di Denpasar, Selasa.
Selain di Kota Denpasar, pengamanan juga di lakukan di beberapa gereja besar di wilayah Kabupaten Badung yang termasuk wilayah hukum Polresta Denpasar, seperti di kawasan Kuta dan Kuta Selatan.
Beberapa gereja besar itu, kata dia, akan dipasang alat pendeteksi logam atau "metal detector" mengantisipasi gangguan keamanan.
Sterilisasi atau penyisiran ke dalam gereja juga akan dilakukan minimal sehari sebelum Natal dengan melibatkan Gegana dan Brimob Polda Bali.
Menurut dia, polisi akan merangkul aparat TNI, "pecalang" atau petugas keamanan adat khas Bali dan petugas desa untuk ikut mengamankan Natal di setiap gereja.
Namun ia enggan menyebutkan jumlah personel kepolisian yang dikerahkan untuk menjaga setiap gereja karena merupakan bagian dari strategi pengamanan.
Kepada umat Kristen, Agung mengimbau untuk tidak membawa barang berlebihan ke dalam gereja.
"Kami imbau agar umat tidak membawa barang berlebihan. Kami mengatur sekecil mungkin kejadian gangguan keamanan di gereja," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Kami amankan semua gereja di Denpasar. Dari 90 gereja, ada sembilan gereja besar dan akan kami sterilisasi semua sebelum Natal," kata Kepala Polresta Denpasar Komisaris Besar Anak Agung Made Sudana di Denpasar, Selasa.
Selain di Kota Denpasar, pengamanan juga di lakukan di beberapa gereja besar di wilayah Kabupaten Badung yang termasuk wilayah hukum Polresta Denpasar, seperti di kawasan Kuta dan Kuta Selatan.
Beberapa gereja besar itu, kata dia, akan dipasang alat pendeteksi logam atau "metal detector" mengantisipasi gangguan keamanan.
Sterilisasi atau penyisiran ke dalam gereja juga akan dilakukan minimal sehari sebelum Natal dengan melibatkan Gegana dan Brimob Polda Bali.
Menurut dia, polisi akan merangkul aparat TNI, "pecalang" atau petugas keamanan adat khas Bali dan petugas desa untuk ikut mengamankan Natal di setiap gereja.
Namun ia enggan menyebutkan jumlah personel kepolisian yang dikerahkan untuk menjaga setiap gereja karena merupakan bagian dari strategi pengamanan.
Kepada umat Kristen, Agung mengimbau untuk tidak membawa barang berlebihan ke dalam gereja.
"Kami imbau agar umat tidak membawa barang berlebihan. Kami mengatur sekecil mungkin kejadian gangguan keamanan di gereja," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015