Denpasar (Antara Bali) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali menilai Kabupaten Buleleng dan Tabanan potensial mengimplementasikan lembaga keuangan digital (LKD).

"Khususnya untuk wilayah Buleleng dan Tabanan, jangkauan pada akses fisik perbankan relatif jarang sehingga apabila diprioritaskan akan mendatangkan hasil yang paling signifikan," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Dewi Setyowati usai membuka edukasi layanan keuangan digital di Denpasar, Selasa.

Menurut dia, hasil tersebut berdasarkan identifikasi potensi di Bali pada tahun 2014 di tiga daerah dengan potensi tertinggi untuk implementasi LKD di samping Kabupaten Badung.

Meski demikian, Ia menyadari bahwa tidak mudah bagi perbankan untuk mendirikan lembaga keuangan digital seperti pendirian kantor bank dan fasilitas pendukung seperti ATM di daerah terpencil karena membutuhkan biaya yang besar.

Dewi menjelaskan bahwa di Pulau Dewata sampai September 2015, jaringan kantor bank umum sebanyak 86 kantor cabang utama, kantor cabang pembantu (360), kantor unit (128) serta kantor kas (127).

Sedangkan untuk jaringan anjungan tunai mandiri (ATM) sampai dengan September 2015 terdapat sebanyak 2.737 ATM dengan jumlah paling banyak terdapat di Denpasar dengan 1.053 jaringan.

"Tiga terendah yaitu di Kabupaten Karangasem sebanyak 71 jaringan ATM, Jembrana (30) dan Bangli (26)," imbuhnya.

Dia menjelaskan bahwa sejumlah faktor melatarbelakangi masih banyak masyarakat belum memiliki akses ke perbankan atau lembaga keuangan baik dalam bentuk tabungan maupun perolehan kredit.

Beberapa di antaranya adalah jarak yang jauh dari tempat tinggal ke kantor bank, produk yang ditawarkan tidak sesuai, informasi produk yang tidak dipahami, pendapatan yang rendah, dan dokumen identitas yang tidak ada.

"Serta adanya persepsi bahwa bank atau lembaga keuangan bukan untuk masyarakat kecil. Di sisi perbankan, pendirikan kantor cabang dengan segmentasi masyarakat yang belum mendapat akses perbankan membutuhkan biaya yang mahal, sehingga memilih nasabah besar," imbuhnya.

Untuk menyiasati itu, BI mendorong perbankan di daerah setempat untuk mengembangkan agen-agen yang menyediakan layanan keuangan digital secara individu. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Dewa Wiguna

Editor : I Made Andi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015