Gianyar (Antara Bali) - Perkampungan seniman Ubud yang menjadi tempat wisata menarik bagi wisatawan mancanegara menjadi sasaran para Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk menanam padi, sebagai salah satu rangkaian program ketahanan pangan menuju swasembada pangan di Kabupaten Gianyar, Bali.
"Penanaman padi merupakan salah satu upaya TNI dalam mendukung program ketahanan pangan," kata Komandan Kodim (Dandim) 1616/Gianyar, Letkol Kav. Berto S P Capah. S.Sos di Gianyar, Selasa.
Ia mengatakan, penanaman padi yang dilakukan berbaur dengan petani setempat itu dilaksanakan bekerja sama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Gianyar untuk menanam padi di Subak Kutuh Desa Sayan Kecamatan Ubud.
"Penanaman padi secara serentak di lahan milik I Made Balik dengan luas lahan 25 are, jenis benih padi yang ditanam jenis padi Cigelis," jelas Letkol Kav. Berto S P Capah.
Anggota TNI bersama petani setempat juga melakukan penanaman padi di sawah milik petani Ni Wayan Tutub dari Banjar Mas Desa Sayan Ubud di atas lahan sawah seluas 26 are.
Penanaman padi itu diawadi dengan pencaplakan pada areal persawahan, dilanjutkan dengan penanaman bibit padi jenis Cigelis dengan mengikuti garis-garis caplak menggunakan sistem tanam jajar Logowo 2-1, lebar 40 sentimeter dan panjang lima sentimeter.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gianyar Ir I Gusti Ayu Dewi Ariani menjelaskan, penanaman padi melibatkan ratusan pegawai dan TNI di Kabupaten Gianyar.
"Pola ini terus diuji coba dan dipraktekkan untuk menekan alih fungsi lahan," katanya.
Kata Ariani, dengan menggunakan sistem jajar legowo, banyak keuntungan yang didapatkan petani mulai dari hasil panen yang meningkat serta memudahkan untuk membersihkan tanaman pengganggu.
Cara menanamnyapun jelas Ariani sambil menunjukkan garis ditengah sawah sangat gampang, karena tinggal mengikuti garis yang telah dibuat.
Uji coba menurutnya sudah ada hasilnya, dalam satu are (100 meter persegi) yang sebelumnya menghasilkan 60 kilogram, dengan sistem tanam jajar legowo meningkat sampai 85 kilogram per arenya. (NWD)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Penanaman padi merupakan salah satu upaya TNI dalam mendukung program ketahanan pangan," kata Komandan Kodim (Dandim) 1616/Gianyar, Letkol Kav. Berto S P Capah. S.Sos di Gianyar, Selasa.
Ia mengatakan, penanaman padi yang dilakukan berbaur dengan petani setempat itu dilaksanakan bekerja sama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Gianyar untuk menanam padi di Subak Kutuh Desa Sayan Kecamatan Ubud.
"Penanaman padi secara serentak di lahan milik I Made Balik dengan luas lahan 25 are, jenis benih padi yang ditanam jenis padi Cigelis," jelas Letkol Kav. Berto S P Capah.
Anggota TNI bersama petani setempat juga melakukan penanaman padi di sawah milik petani Ni Wayan Tutub dari Banjar Mas Desa Sayan Ubud di atas lahan sawah seluas 26 are.
Penanaman padi itu diawadi dengan pencaplakan pada areal persawahan, dilanjutkan dengan penanaman bibit padi jenis Cigelis dengan mengikuti garis-garis caplak menggunakan sistem tanam jajar Logowo 2-1, lebar 40 sentimeter dan panjang lima sentimeter.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gianyar Ir I Gusti Ayu Dewi Ariani menjelaskan, penanaman padi melibatkan ratusan pegawai dan TNI di Kabupaten Gianyar.
"Pola ini terus diuji coba dan dipraktekkan untuk menekan alih fungsi lahan," katanya.
Kata Ariani, dengan menggunakan sistem jajar legowo, banyak keuntungan yang didapatkan petani mulai dari hasil panen yang meningkat serta memudahkan untuk membersihkan tanaman pengganggu.
Cara menanamnyapun jelas Ariani sambil menunjukkan garis ditengah sawah sangat gampang, karena tinggal mengikuti garis yang telah dibuat.
Uji coba menurutnya sudah ada hasilnya, dalam satu are (100 meter persegi) yang sebelumnya menghasilkan 60 kilogram, dengan sistem tanam jajar legowo meningkat sampai 85 kilogram per arenya. (NWD)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015