Kupang (Antara) - Konjen Republik Rakyat Tiongkok (RRT) di Denpasar, Bali Hu Yinquan menilai hubungan persahabatan antara Indonesia dan Tiongkok makin mendalam melalui kerja sama yang konkret di antara kedua negara.

"Saya sangat merasakan hubungan persahabatan di antara kedua negara, setelah setahun saya ditunjuk menjadi Konjen RRT di Denpasar, Bali," katanya dalam sebuah pesan tertulis kepada Antara di Kupang, Senin, berkaitan dengan ulang tahun pertama berdirinya Konjen RRT di Denpasar, Bali pada 8 Desember 2015.

Selama menjalankan tugas sebagai Konjen di Denpasar, Hu Yinquan sudah menjalin kerja sama di bidang politik, ekonomi dan kebudayaan dengan Provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.

"Lewat kerja sama tersebut, hubungan antara Indonesia dan RRT terasa makin erat dan mendalam. Saya sangat merasakan selama setahun menjadi Konjen RRT di Denpasar, Bali," katanya.

Dalam tahun ini, misalnya, Wakil Perdana Menteri RRT Liu Yandong mengunjungi Indonesia dan menghadiri "The  2nd  China-Southeast Asia High-Level Peoples   Dialogue"  yang diselenggarakan di Bali.

Selain itu,  perwakilan dari "The Chinese  People's Political Consultative Conference"  dan delegasi dari beberapa provinsi dan kota  di Tiongkok juga sudah berturut-turut berkunjung ke Pulau Bali.

Gubernur Bali dan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) sudah  berkunjung ke Tiongkok beberapa waktu lalu, dan tahun depan giliran Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya

"Semuanya  ini untuk mempererat persahabatan dan kesepahaman  antara ketiga   provinsi di wilayah kerja Konjen RRT dan Tiongkok," katanya.

Ia menambahkan hal yang paling berkesan lainnya saat Gubernur Bali Made Mangku Pastika   menerima kunjungan Sekretaris Komite Partai Komunis Tiongkok Provinsi Hainan Luo Baoming di kediamannya dan mereka bersama-sama menyanyikan lagu "Yue Liang   Dai Biao Wo de  Xin  (Bulan Bisa Mencerminkan Hati Saya).  

Hu Yinquan menegaskan Tiongkok menekankan  pentingnya kerja sama dengan Indonesia,  antara  lain kereta cepat  Jakarta-Bandung.

"The Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB), serta  BUMN Tiongkok melibatkan diri dalam pembangunan proyek-proyek infrastruktur di Indonesia, termasuk PLTU yang dibangun oleh China Huadian Corporation di bagian utara Pulau Bali," katanya.

Setelah berdiri Konjen RRT di Bali, pihaknya sudah berulang kali mengadakan promosi investasi bagi ketiga provinsi tersebut untuk membangun sebuah platform guna mempromosikan  proyek-proyek ketiga  provinsi  kepada perusahaan-perusahaan Tiongkok.

 Dari sisi budaya, kata dia, nenek moyang orang Bali berasal dari Provinsi Yunnan,   Tiongkok yang terlihat dari banyaknya peninggalan sejarah  seperti dalam kisah cinta Putri Tiongkok Kang Cing Wie,  uang kepeng Tiongkok yang pernah dipakai sebagai mata uang di Bali,  dan sampai sekarang masih  dipakai dalam  upacara adat Bali.

Pewarta: Pewarta: Laurensius Molan

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015