Denpasar (Antara Bali) - Penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) oleh bank umum di Bali pada triwulan III-2015 secara kumulatif mencapai Rp76,54 triliun, atau tumbuh 8,52 persen (yoy), pertumbuhan itu melambat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 10,65 persen.
"Kondisi ekonomi masyarakat yang menghandalkan dari sektor pariwisata, pertanian dan usaha industri kecil memang melambat, tetapi kegiatan menabung masih menggeliat," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Dewi Setyowati di Denpasar Senin.
Ia menyebutkan, perlambatan pertumbuhan DPK tersebut terjadi pada deposito dan tabungan seiring dengan kebutuhan uang tunai masyarakat yang mengalami peningkatan pada keperluan pada hari raya dan musim liburan sekolah.
DPK jenis tabungan pada triwulan III-2015 tercatat sebesar Rp34,09 triliun, atau tumbuh sebesar 3,66 persen (yoy), lebih rendah dibanding triwulan sebelumnya yang sebesar 4,51 persen (yoy).
Dalam laporan statistik ekonomi keuangan daerah Provinsi Bali, Dewi Setyowati menyebutkan bahwa Selain itu, perlambatan juga terjadi pada pertumbuhan deposito yang tercatat sebesar 16,63 persen (yoy) dengan nominal Rp 27,4 triliun, lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 26,73 persen (yoy).
Kondisi tersebut seiring dengan penurunan suku bunga rata-rata tertimbang deposito pada triwulan III-2015 yang tercatat sebesar 7,46 persen, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar 7,64 persen.
Di sisi lain, Giro yang dihimpun oleh bank umum di Provinsi Bali pada triwulan III 2015 mengalami peningkatan. Setelah terkontraksi sebesar 0,87 persen (yoy) pada triwulan II 2015, giro tercatat tumbuh sebesar 6,32 persen (yoy) sehingga mencapai Rp 15 triliun pada triwulan III 2015.
Dana masyarakat yang terkumpul di perbankan tersebut nantinya akan dikembalikan berupa pinjaman dalam mempercepat proses pertumbuhan perekonomian masyarakat berupa kredit investasi, konsumsi dan pinjaman modal kerja. (NWD)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Kondisi ekonomi masyarakat yang menghandalkan dari sektor pariwisata, pertanian dan usaha industri kecil memang melambat, tetapi kegiatan menabung masih menggeliat," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Dewi Setyowati di Denpasar Senin.
Ia menyebutkan, perlambatan pertumbuhan DPK tersebut terjadi pada deposito dan tabungan seiring dengan kebutuhan uang tunai masyarakat yang mengalami peningkatan pada keperluan pada hari raya dan musim liburan sekolah.
DPK jenis tabungan pada triwulan III-2015 tercatat sebesar Rp34,09 triliun, atau tumbuh sebesar 3,66 persen (yoy), lebih rendah dibanding triwulan sebelumnya yang sebesar 4,51 persen (yoy).
Dalam laporan statistik ekonomi keuangan daerah Provinsi Bali, Dewi Setyowati menyebutkan bahwa Selain itu, perlambatan juga terjadi pada pertumbuhan deposito yang tercatat sebesar 16,63 persen (yoy) dengan nominal Rp 27,4 triliun, lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 26,73 persen (yoy).
Kondisi tersebut seiring dengan penurunan suku bunga rata-rata tertimbang deposito pada triwulan III-2015 yang tercatat sebesar 7,46 persen, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar 7,64 persen.
Di sisi lain, Giro yang dihimpun oleh bank umum di Provinsi Bali pada triwulan III 2015 mengalami peningkatan. Setelah terkontraksi sebesar 0,87 persen (yoy) pada triwulan II 2015, giro tercatat tumbuh sebesar 6,32 persen (yoy) sehingga mencapai Rp 15 triliun pada triwulan III 2015.
Dana masyarakat yang terkumpul di perbankan tersebut nantinya akan dikembalikan berupa pinjaman dalam mempercepat proses pertumbuhan perekonomian masyarakat berupa kredit investasi, konsumsi dan pinjaman modal kerja. (NWD)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015