Gianyar (Antara Bali)- Bangkitkan kecintaan masyarakat terhadap topeng Nusantara dan bangkitkan produktifitas ekonomi kreatif seniman topeng, Pemkab Gianyar gelar Festival Topeng Nusantara, hal tersebut terungkap saat Bupati Gianyar, AA Gde Agung Bharata membuka kegiatan tersebut di Wantilan Pura Taman Pule, Desa Mas, Kecamatan Ubud, Gianyar, Minggu, (5/12).
Festival Topeng Nusantara yang dilaksanakan di areal Pura Taman Pule, Desa Mas sangat diminati warga, bahkan sebelum acara dimulai areal pameran sudah dipadati pengunjung serta undangan.
Warga disuguhkan ratusan jenis topeng hasil karya seniman topeng se-Nusantara. Karya topeng yang dipamerkan berasal dari berbagai generasi dan daerah di Nusantara.
Pemeran tersebut mampu menarik warga karena memberikan inspirasi dan pengetahuan tentang topeng Nusantara. Pameran topeng dari berbagai generasi tersebut diharapkan mampu menambah khasanah topeng Nusantara.
Turut hadir dan menyaksikan kegiatan tersebut, Bupati Gianyar, Ketua DPRD Gianyar, Direktur Jaringan Kota Pusaka Indonesia Pusat, jajaran pejabat di lingkungan Pemkab Gianyar, Rektor ISI Denpasar, Ketua STP Nusa Dua, Budayawan, Seniman, tokoh masyarakat serta ratusan warga serta wisatawan.
Ketua panitia festival, I Gusti Ngurah Wijana mengatakan Festival Topeng Nusantara ingin mengajak masyarakat lebih mengenal budaya khususnya topeng, hal tersebut berkaitan dengan mengoptimalkan pembangunan bangsa yang lebih bermartabat berlandaskan budaya yang adiluhung.
Festival Topeng Nusantara digelar selama tiga hari, dimulai, 5 hingga 7 Desember 2015. Festifval diikuti tujuh sanggar seni asal utusan berbagai kabupaten di Indonesia. Sanggar tersebut akan melaksanakan pelbagai kegiatan seperti, pameran topeng, seminar, workshop serta pementasan tari topeng masing-masing daerah.
Festival dilaksanakan di dua desa, yakni Desa Pejeng dan Desa Mas. Kegiatan pembukaan festival, pameran dan seminar dilaksanakan di areal Pura Taman Pule Desa Mas, sedangkan persembahan tari topeng dilaksanakan di areal Pura Taman Pule, Desa Mas, Kecamatan Ubud dan di areal Puri Pejeng, Desa Pejeng, Kecamatan Tampaksiring.
“Terwujudnya penggalian, pelestarian serta pengembangan budaya merupakan tujuan pelaksanaan festival ini, disamping menciptakan dan menselaraskan pemerintahan menuju Gianyar BAGUS,†terang Ngurah Wijana yang juga Kadis Kebudayaan Gianyar.
Festival ini juga diharapkan mampu mengangkat pusparagam topeng Nusantara sehingga disamping bisa melestarikan warisan budaya Indonesia. Festival juga diharapkan mampu menjadi pelengkap Indonesia sebagai daerah tujuan wisata berbasis budaya.
Festival kali ini diikuti tujuh peserta yakni, Sanggar Kencana Mas, asal Kelurahan Pademangan, Jakarta Utara. Sanggar Jepun Putih, Denpasar. ISI Yogyakarta. Sanggar kakul Mas, Desa Batuan, Sukawati. Sanggar Tari Soeryo Soemirat, Istana Mangkunegaran, Solo. Sanggar Pringgading, Cirebon dan Sanggar Tari Kedungmonggo, Sekartaji, Malang.
â€Kami berharap pelaksanaan festival ini sangat bermamfaat, sehingga pelajar, mahasiswa, wisatawan, pengusaha, pemilik museum, budayawan, seniman dan masyarakat lebih menghargai dan memahami warisan budaya topeng,†imbuhnya.
Bupati Gianyar, AA Gde Agung Bharata mengapresiasi kegiatan tersebut. Festival Topeng Nusantara diharapkan mampu memberikan dan mewarnai khasanah budaya Nusantara.
Kegiatan seperti ini akan terus dilaksanakan Pemkab Gianyar karena disamping bisa melestarikan budaya yang adiluhung, festival seperti ini diharapkan mampu meningkatkan perekonomian serta mensejahtrakan masyarakat khususnya seniman topeng.
Bupati Agung Bharata juga berharap bisa membangun Indonesia dengan topeng. Segala kegiatan yang dilaksanakan diharapkan bisa membangun Indonesia dan Gianyar khususnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
Festival Topeng Nusantara yang dilaksanakan di areal Pura Taman Pule, Desa Mas sangat diminati warga, bahkan sebelum acara dimulai areal pameran sudah dipadati pengunjung serta undangan.
Warga disuguhkan ratusan jenis topeng hasil karya seniman topeng se-Nusantara. Karya topeng yang dipamerkan berasal dari berbagai generasi dan daerah di Nusantara.
Pemeran tersebut mampu menarik warga karena memberikan inspirasi dan pengetahuan tentang topeng Nusantara. Pameran topeng dari berbagai generasi tersebut diharapkan mampu menambah khasanah topeng Nusantara.
Turut hadir dan menyaksikan kegiatan tersebut, Bupati Gianyar, Ketua DPRD Gianyar, Direktur Jaringan Kota Pusaka Indonesia Pusat, jajaran pejabat di lingkungan Pemkab Gianyar, Rektor ISI Denpasar, Ketua STP Nusa Dua, Budayawan, Seniman, tokoh masyarakat serta ratusan warga serta wisatawan.
Ketua panitia festival, I Gusti Ngurah Wijana mengatakan Festival Topeng Nusantara ingin mengajak masyarakat lebih mengenal budaya khususnya topeng, hal tersebut berkaitan dengan mengoptimalkan pembangunan bangsa yang lebih bermartabat berlandaskan budaya yang adiluhung.
Festival Topeng Nusantara digelar selama tiga hari, dimulai, 5 hingga 7 Desember 2015. Festifval diikuti tujuh sanggar seni asal utusan berbagai kabupaten di Indonesia. Sanggar tersebut akan melaksanakan pelbagai kegiatan seperti, pameran topeng, seminar, workshop serta pementasan tari topeng masing-masing daerah.
Festival dilaksanakan di dua desa, yakni Desa Pejeng dan Desa Mas. Kegiatan pembukaan festival, pameran dan seminar dilaksanakan di areal Pura Taman Pule Desa Mas, sedangkan persembahan tari topeng dilaksanakan di areal Pura Taman Pule, Desa Mas, Kecamatan Ubud dan di areal Puri Pejeng, Desa Pejeng, Kecamatan Tampaksiring.
“Terwujudnya penggalian, pelestarian serta pengembangan budaya merupakan tujuan pelaksanaan festival ini, disamping menciptakan dan menselaraskan pemerintahan menuju Gianyar BAGUS,†terang Ngurah Wijana yang juga Kadis Kebudayaan Gianyar.
Festival ini juga diharapkan mampu mengangkat pusparagam topeng Nusantara sehingga disamping bisa melestarikan warisan budaya Indonesia. Festival juga diharapkan mampu menjadi pelengkap Indonesia sebagai daerah tujuan wisata berbasis budaya.
Festival kali ini diikuti tujuh peserta yakni, Sanggar Kencana Mas, asal Kelurahan Pademangan, Jakarta Utara. Sanggar Jepun Putih, Denpasar. ISI Yogyakarta. Sanggar kakul Mas, Desa Batuan, Sukawati. Sanggar Tari Soeryo Soemirat, Istana Mangkunegaran, Solo. Sanggar Pringgading, Cirebon dan Sanggar Tari Kedungmonggo, Sekartaji, Malang.
â€Kami berharap pelaksanaan festival ini sangat bermamfaat, sehingga pelajar, mahasiswa, wisatawan, pengusaha, pemilik museum, budayawan, seniman dan masyarakat lebih menghargai dan memahami warisan budaya topeng,†imbuhnya.
Bupati Gianyar, AA Gde Agung Bharata mengapresiasi kegiatan tersebut. Festival Topeng Nusantara diharapkan mampu memberikan dan mewarnai khasanah budaya Nusantara.
Kegiatan seperti ini akan terus dilaksanakan Pemkab Gianyar karena disamping bisa melestarikan budaya yang adiluhung, festival seperti ini diharapkan mampu meningkatkan perekonomian serta mensejahtrakan masyarakat khususnya seniman topeng.
Bupati Agung Bharata juga berharap bisa membangun Indonesia dengan topeng. Segala kegiatan yang dilaksanakan diharapkan bisa membangun Indonesia dan Gianyar khususnya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015