Gianyar (Antara Bali) - Seniman topeng yang tergabung dalam Asosiasi Seniman Desa Singapadu, Kecamatan Sukawati, berjumlah 38 orang, "kroyokan" memamerkan berbagai jenis karya mereka di Bentara Budaya Bali Jalan By Pass Ida Bagus Mantra, Ketewel, Kabupaten Gianyar.
Pameran itu dibuka oleh Bupati Gianyar Cokorda Oka Artha Ardana Sukawati di BB Bali, Jumat malam.
"Kami menggelar pameran ini untuk melestarikan topeng di Desa Singapadu," kata Perbekel (kepala desa) Desa Singapadu, Tjokorda Bawa Swastika.
Dia mengaku sangat berterima kasih atas digelarnya pameran topeng itu, karena nantinya diharapkan dapat mengangkat potensi seni yang ada di wilayahnya.
Kurator pameran Prof I Wayan Dibia mengatakan, budaya topeng di Desa Singapadu berawal dari awal abad XVIII, dimulai dari tapel barong, topeng berwujud makhluk mitologis yang diyakini memiliki kekuatan magis, yang kemudian disemarakkan oleh pembuatan tapel topeng.
Suburnya budaya topeng di desa ini tidak bisa dilepaskan dari peran serta dan kontribusi dari sejumlah seniman di desa setempat.
Berdasarkan data, generasi pertama pembuat topeng di Desa Singapadu adalah I Dewa Agung Api dari Puri Singapadu.
Dewagung Api, demikian sebutan masyarakat setempat, adalah salah seorang putra dari I Dewa Agung Anom alias Sri Aji Wirya Sirikan, raja atau Dalem Sukawati yang berasal dari Klungkung.
I Dewa Agung Jambe ini pindah ke Tanah Timbul, Sukawati, sekitar awal abad XVIII.(*)