Singaraja (Antara Bali) - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Pemerintah Kabupaten Buleleng, Bali memprioritaskan sertifikasi tenaga kerja pada bidang pariwisata menjelang Masyarakat Ekonomi ASEAN pada 2016.
"Kalangan tenaga kerja pariwisata mesti diutamakan karena sertifikasi merupakan syarat utama bekerja di beberapa sektor pariwisata seperti perhotelan dan lain sebagainya," kata Kadisnakertrans Buleleng, Ni Made Dwi Priyanti Putri Koriawan di Singaraja, Minggu.
Menurut dia, hampir sebagian besar tenaga kerja pariwisata di daerah itu sudah menjalani program sertifikasi bekerja sama dengan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dari pusat.
"BNSP adalah sebuah lembaga independen yang dibentuk pemerintah berdasarkan UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Badan ini bekerja untuk menjamin mutu kompetensi dan pengakuan tenaga kerja pada seluruh sektor bidang profesi di Indonesia melalui proses sertifikasi," papar dia.
Ia menjelaskan, wilayah Kabupaten Buleleng di bagian timur hampir tuntas menyelesaikan program sertifikasi, sementara beberapa kalangan tenaga kerja di bagian barat Buleleng hampir sebagian belum tersertifikasi.
"Kami akan memaksimalkan beberapa pendekatan dan program sertifikasi yang ada, sehingga diharapkan semua tenaga kerja pariwisata sudah tersertifikasi pada 2016," kata dia.
Di sisi lain, pihaknya menargetkan program sertifikasi tenaga kerja di daerah itu tuntas pada pertengahan 2016. "Sebanyak 1.500 tenaga kerja di Bali bagian utara sudah tersertifikasi dari total tenaga kerja yang ada di kabupaten terluas di Pulau Dewata itu.
Dikatakan, jika merujuk pada persentase, sekitar 60 persen tenaga kerja sudah tersertifikasi. "Sisanya akan dituntaskan pada tahun mendatang," imbuhnya.
Selain sektor pariwisata, pihaknya juga menargetkan sertifikasi tenaga kerja pada sektor lainnya. "Selanjutnya, setelah sertifikasi sektor pariwisata tuntas, baru akan mengarah pada pekerja di sektor-sektor lain seperti pekerja di usaha kecil menengah, perbankan, koperasi sampai lembaga perkreditan daerah (LPD)," kata dia. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Kalangan tenaga kerja pariwisata mesti diutamakan karena sertifikasi merupakan syarat utama bekerja di beberapa sektor pariwisata seperti perhotelan dan lain sebagainya," kata Kadisnakertrans Buleleng, Ni Made Dwi Priyanti Putri Koriawan di Singaraja, Minggu.
Menurut dia, hampir sebagian besar tenaga kerja pariwisata di daerah itu sudah menjalani program sertifikasi bekerja sama dengan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dari pusat.
"BNSP adalah sebuah lembaga independen yang dibentuk pemerintah berdasarkan UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Badan ini bekerja untuk menjamin mutu kompetensi dan pengakuan tenaga kerja pada seluruh sektor bidang profesi di Indonesia melalui proses sertifikasi," papar dia.
Ia menjelaskan, wilayah Kabupaten Buleleng di bagian timur hampir tuntas menyelesaikan program sertifikasi, sementara beberapa kalangan tenaga kerja di bagian barat Buleleng hampir sebagian belum tersertifikasi.
"Kami akan memaksimalkan beberapa pendekatan dan program sertifikasi yang ada, sehingga diharapkan semua tenaga kerja pariwisata sudah tersertifikasi pada 2016," kata dia.
Di sisi lain, pihaknya menargetkan program sertifikasi tenaga kerja di daerah itu tuntas pada pertengahan 2016. "Sebanyak 1.500 tenaga kerja di Bali bagian utara sudah tersertifikasi dari total tenaga kerja yang ada di kabupaten terluas di Pulau Dewata itu.
Dikatakan, jika merujuk pada persentase, sekitar 60 persen tenaga kerja sudah tersertifikasi. "Sisanya akan dituntaskan pada tahun mendatang," imbuhnya.
Selain sektor pariwisata, pihaknya juga menargetkan sertifikasi tenaga kerja pada sektor lainnya. "Selanjutnya, setelah sertifikasi sektor pariwisata tuntas, baru akan mengarah pada pekerja di sektor-sektor lain seperti pekerja di usaha kecil menengah, perbankan, koperasi sampai lembaga perkreditan daerah (LPD)," kata dia. (WDY)
Editor : I Made Andi Purnomo
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015