Denpasar (Antara Bali) - Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga Provinsi Bali Ayu Pastika mendorong masyarakat di Pulau Dewata agar memanfaatkan pekarangan rumah dengan menanam tanaman yang berguna bagi keluarga dan bernilai ekonomis.

"Dengan menanam tanaman yang bermanfaat kita bisa menekan pengeluaran keluarga, seperti menanam buah dan sayur untuk dikonsumsi atau bahkan tanaman obat tradisional yang bisa dipakai sebagai pertolongan pertama apabila ada salah satu anggota keluarga yang sakit," kata Ayu Pastika usai menghadiri peringatan Hari Bumi Nasional, di Denpasar, Jumat.

Istri dari orang nomor satu di Bali itu juga menekankan pentingnya kebersihan dengan memperhatikan sarana pembuangan limbah rumah tangga, sehingga tidak terdapat genangan di halaman rumah yang dapat menjadi sumber penularan penyakit.

"Penataan halaman dengan aneka tanaman hias juga perlu dilakukan sehingga dapat memberikan suasana yang asri pada rumah tersebut serta memberikan kenyamanan bagi penghuninya," ucapnya.

Pemanfaatan pekarangan rumah, ujar Ayu Pastika, juga merupakan salah satu upaya untuk melestarikan lingkungan yang sesuai dengan program PKK yakni "Hatinya" atau Halaman Asri Teratur Indah Nyaman.

"Selain itu, merupakan bagian dari upaya mendukung salah satu program Bali Mandara yakni gerakan Bali Clean and Green (bersih dan hijau)

Ayu Pastika menambahkan, acara peringatan Hari Bumi Nasional dibagi menjadi tiga regional pelaksanaan yakni regional 1 di Jambi, regonal 2 di Jawa Barat dan regional 3 di Nusa Tenggara Timur.

"Untuk Provinsi Bali masuk ke dalam regional 2 bersama dengan provinsi di Pulau Jawa dan Pulau Kalimantan. Kegiatan peringatan juga diisi dengan peninjauan optimalisasi pemanfaatan pekarangan di Desa Cibiru Wetan, Kecamatan Cilengsi, Kabupaten Bandung," katanya.

Sebelumnya Gubernur Bali Made Mangku Pastika juga berpandangan senada dan mengajak masyarakat di Pulau Dewata untuk menerapkan teknologi pertanian tepat guna di pekarangan masing-masing dalam menanam kebutuhan pangan sehari-hari di tengah tingginya alih fungsi lahan.

"Kami harapkan di tengah terbatasnya lahan pertanian yang dipengaruhi tidak terkontrolnya alih fungsi lahan, tidak sampai mengurangi kreativitas masyarakat dalam memanfaatkan lahan yang dimiliki semaksimal mungkin," katanya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015