Negara (Antara Bali) - Dalam menyusun APBD 2016, Pemkab Jembrana mensinkronkan dengan program dari Pemerintah Provinsi Bali dan Pusat, dengan anggaran mencapai Rp1 triliun.
Hal itu disampaikan Bupati Jembrana I Putu Artha, dalam Sidang Paripurna DPRD Jembrana membahas RAPBD 2016, di Negara, Selasa.
Ia mengatakan, dalam RAPBD tersebut, pendapatan daerah ini dirancang mencapai Rp1 triliun lebih, yang berasal dari dana perimbangan, Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan pendapatan lain-lain yang sah.
Dengan rancangan pendapatan sebesar itu, menurutnya, belanja daerah juga mengalami kenaikan, yang didominasi belanja tidak lansung sebesar Rp626 miliar lebih.
"Belanja tidak langsung ini memang cukup besar, karena termasuk untuk gaji pegawai. Dari pendapatan dan belanja itu, terjadi defisit Rp38 miliar lebih, yang akan kami tutupi dari sisa anggaran tahun 2015," katanya.
Menurutnya, dalam menyusun program, kebijakan serta kegiatannya, Pemkab Jembrana menyesuaikan dengan pemerintah provinsi dan pusat, sehingga tidak tumpang tindih.
"Semua program dan kegiatan sudah melalui perencanaan yang matang, termasuk untuk menyelesaikan target-target pembangunan yang belum tercapai tahun ini," ujarnya.
Dalam sejarah APBD Jembrana, baru tahun 2016, jumlah pendapatan maupun belanja mencapai Rp1 triliun lebih, yang diharapkan oleh Artha, bisa mempercepat pembangunan di daerah tersebut.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
Hal itu disampaikan Bupati Jembrana I Putu Artha, dalam Sidang Paripurna DPRD Jembrana membahas RAPBD 2016, di Negara, Selasa.
Ia mengatakan, dalam RAPBD tersebut, pendapatan daerah ini dirancang mencapai Rp1 triliun lebih, yang berasal dari dana perimbangan, Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan pendapatan lain-lain yang sah.
Dengan rancangan pendapatan sebesar itu, menurutnya, belanja daerah juga mengalami kenaikan, yang didominasi belanja tidak lansung sebesar Rp626 miliar lebih.
"Belanja tidak langsung ini memang cukup besar, karena termasuk untuk gaji pegawai. Dari pendapatan dan belanja itu, terjadi defisit Rp38 miliar lebih, yang akan kami tutupi dari sisa anggaran tahun 2015," katanya.
Menurutnya, dalam menyusun program, kebijakan serta kegiatannya, Pemkab Jembrana menyesuaikan dengan pemerintah provinsi dan pusat, sehingga tidak tumpang tindih.
"Semua program dan kegiatan sudah melalui perencanaan yang matang, termasuk untuk menyelesaikan target-target pembangunan yang belum tercapai tahun ini," ujarnya.
Dalam sejarah APBD Jembrana, baru tahun 2016, jumlah pendapatan maupun belanja mencapai Rp1 triliun lebih, yang diharapkan oleh Artha, bisa mempercepat pembangunan di daerah tersebut.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015