Gianyar, Bali (ANTARA) -
Bupati Gianyar I Made Mahayastra menyampaikan rancangan peraturan daerah (Raperda) Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Gianyar Tahun Anggaran 2022 saat menghadiri Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gianyar, Selasa (5/10) di Ruang Sidang DPRD.
Dalam penyampaiannya, Bupati Mahayastra mengajukan pendapatan daerah tahun 2022 sebesar Rp1,955 triliun lebih.
Pendapatan yang direncanakan tersebut bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) direncanakan sebesar Rp779,059 miliar lebih atau 39,84 persen. Pendapatan transfer direncanakan sebesar Rp1,121 triliun lebih atau 57,33 persen, dan lain–lain pendapatan daerah yang sah direncanakan sebesar Rp55,316 milyar lebih atau 2,83 persen.
Rencana PAD dalam rancangan APBD 2022 sebesar Rp779,059 Miliar lebih, jika dibandingkan dengan PAD Tahun Anggaran 2021, mengalami penurunan sebesar Rp105,737 miliar lebih atau 11,95 persen. Perencanaan ini dibuat dengan mempertimbangkan potensi riil sumber pendapatan, realisasi pada tahun sebelumnya dan tingkat pertumbuhan ekonomi, serta masih adanya pandemi COVID-19 yang berdampak pada penerimaan pendapatan asli daerah yang mengandalkan pemasukan dari industri pariwisata.
Baca juga: Menparekraf dorong kemajuan subsektor seni pertunjukan di Gianyar
Struktur PAD masih didominasi oleh rencana penerimaan dari pajak daerah, dengan tetap mengupayakan intensifikasi penerimaan di luar pajak daerah seperti retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain PAD yang sah, ujar Bupati.
Terkait rencana belanja daerah dalam rancangan APBD Kabupaten Gianyar Tahun Anggaran 2022, direncanakan sebesar Rp2,014 triliun lebih, yang terdiri dari Belanja Operasi sebesar Rp1,559 triliun lebih atau 77,41 persen, belanja modal sebesar Rp226,993 miliar atau 11,27 persen, belanja tidak terduga sebesar Rp1 miliar atau 0,05 persen dan Belanja Transfer sebesar Rp227,086 miliar atau 11,27 persen.
Defisit anggaran dalam Rancangan APBD 2022 sebesar Rp58,931 miliar lebih. Hal ini terjadi karena rencana belanja untuk membiayai sektor prioritas seperti tersebut di atas, lebih besar dibandingkan dengan proyeksi rencana pendapatan.
Baca juga: Forkopimda Gianyar sidak ke rumah sakit pastikan data pasien COVID-19 akurat
Namun defisit anggaran tahun 2022 tersebut akan dapat ditutupi, terutama bersumber dari penerimaan pinjaman daerah dan sisa lebih perhitungan anggaran tahun 2021 yang saat ini sedang berjalan.
Bupati Mahayastra juga berharap hubungan harmonis antara legislatif dan eksekutif tetap terjalin dengan baik demi terwujudnya masyarakat Gianyar yang sejahtera.
“Kami berharap agar suasana kebersamaan, sinergi dan sinkronisasi dalam pemahaman tentang pembangunan Gianyar antara eksekutif dan legislatif, tetap terjalin dengan baik seperti yang sudah berlangsung selama ini. Dengan demikian program yang direncanakan dan dijalankan benar-benar mampu mewujudkan visi dan misi pembangunan Kabupaten Gianyar menuju masyarakat Gianyar yang lebih sejahtera," pungkasnya.