Denpasar (Antara Bali) - Wakil Ketua Komisi I DPRD Bali Wayan Tagel Arjana mendukung langkah Badan Narkotika Nasional melakukan pengawasan dan tes urine bagi pegawai maupun anggota Dewan.
"Saya mendukung langkah yang dilakukan BNN Bali melakukan tes urine bagi pegawai di lingkungan DPRD Bali dalam upaya mengantisipasi mencegah dan mengantisipasi meningkatnya kasus narkoba," katanya di Denpasar, Senin.
Tagel Arjana menanggapi positif BNN melakukan tes urine bagi staf dan pegawai Kantor DPRD Bali, bahkan tidak menutup kemungkinan tes urine juga dilakukan bagi anggota Dewan setempat.
"Kita mendukung langkah BNN untuk melakukan tes urine, sebab tidak menutup kemungkinan bisa saja terjadi penggunaan Narkoba, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya (Nafza)," ujarnya.
Ia mengatakan berdasarkan data BNN dan dinas kesehatan, pengguna Nafza di Indonesia setiap tahunnya terus meningkat, karena itu perlu pencegahan kepada semua elemen masyarakat.
"Kita tidak bisa membayangkan bagaimana kalau pengguna Nafza terus meningkat. Ini berarti akan terjadi penurunan sumber daya manusia yang produktif atau akan terjadi `loss generation`," ucap politikus Partai Gerindra itu.
Tagel Arjana mengharapkan kepada semua masyarakat menjauhi Narkoba karena barang itu haram dan bisa menurunkan tingkat produktivitas kerja, bahkan mempercepat kematian.
"Saya berharap semua masyarakat agar tidak sampai kena Narkoba. Bahkan harus mampu menjauhi barang tersebut. Itu sama dengan racun yang bisa mengancam kehidupan," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Saya mendukung langkah yang dilakukan BNN Bali melakukan tes urine bagi pegawai di lingkungan DPRD Bali dalam upaya mengantisipasi mencegah dan mengantisipasi meningkatnya kasus narkoba," katanya di Denpasar, Senin.
Tagel Arjana menanggapi positif BNN melakukan tes urine bagi staf dan pegawai Kantor DPRD Bali, bahkan tidak menutup kemungkinan tes urine juga dilakukan bagi anggota Dewan setempat.
"Kita mendukung langkah BNN untuk melakukan tes urine, sebab tidak menutup kemungkinan bisa saja terjadi penggunaan Narkoba, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya (Nafza)," ujarnya.
Ia mengatakan berdasarkan data BNN dan dinas kesehatan, pengguna Nafza di Indonesia setiap tahunnya terus meningkat, karena itu perlu pencegahan kepada semua elemen masyarakat.
"Kita tidak bisa membayangkan bagaimana kalau pengguna Nafza terus meningkat. Ini berarti akan terjadi penurunan sumber daya manusia yang produktif atau akan terjadi `loss generation`," ucap politikus Partai Gerindra itu.
Tagel Arjana mengharapkan kepada semua masyarakat menjauhi Narkoba karena barang itu haram dan bisa menurunkan tingkat produktivitas kerja, bahkan mempercepat kematian.
"Saya berharap semua masyarakat agar tidak sampai kena Narkoba. Bahkan harus mampu menjauhi barang tersebut. Itu sama dengan racun yang bisa mengancam kehidupan," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015