Jakarta (Antara Bali) - Presiden Joko Widodo dan Pimpinan DPR mengadakan
rapat konsultasi di Istana Merdeka membahas Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN), khususnya penempatan modal negara (PMN) di BUMN.
"Presiden ingin ngopi-ngopi bersama, sambil membicarakan masalaah APBN dan juga yang berkaitan dengan penempatan PMN," kata Ketua DPR Setyo Novanto usai bertemu Presiden di Istana Merdeka Jakarta, Kamis.
Novanto mengungkapkan Penempatan Modal Negara (PMN) telah menjadi perhatian pemerintah-DPR untuk bersama.
"Kami saling mencari jalan keluar untuk bisa mebicarakan kepentingan rakyat sehingga perlu pembicaraan yang santai sambil ngopi, tentu ini hal-hal yang sangat penting," ucap Novanto.
Dalam pertemuan dengan Presiden, Setyo Novanto didampingi oleh para Wakil Ketua DPR, yakni Fahri Hamzah, Fadli Zon, Taufik Kurniawan dan Agus Hermanto.
Fahri Hamzah mengatakan dalam pertemuan tersebut berbicara santai permintaan masukan ke Presiden terkait pembahasan PMN oleh DPR.
"Tadi itu ada pembahasan PMN, kenapa sikap DPR seperti itu (memberi catatan) dan kami jelaskan semua," kata Fahri Hamzah.
Dia juga menyampaikan bahwa DPR memberikan masukan ke presiden untuk membentuk tim yang kuat.
"Usulan kita supaya kompak, Presiden itu harus pilih menteri yang tidak memberikan beban beban politik kepada presiden," imbuhnya.
Fahri juga menegaskan bahwa DPR hanya memberikan saran dan masuk wilayah yang menjadi hak prerogatif Presiden.
"Kami hanya masuk ke analisis pertimbangan masing-masing, karena kami mau kompak," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Presiden ingin ngopi-ngopi bersama, sambil membicarakan masalaah APBN dan juga yang berkaitan dengan penempatan PMN," kata Ketua DPR Setyo Novanto usai bertemu Presiden di Istana Merdeka Jakarta, Kamis.
Novanto mengungkapkan Penempatan Modal Negara (PMN) telah menjadi perhatian pemerintah-DPR untuk bersama.
"Kami saling mencari jalan keluar untuk bisa mebicarakan kepentingan rakyat sehingga perlu pembicaraan yang santai sambil ngopi, tentu ini hal-hal yang sangat penting," ucap Novanto.
Dalam pertemuan dengan Presiden, Setyo Novanto didampingi oleh para Wakil Ketua DPR, yakni Fahri Hamzah, Fadli Zon, Taufik Kurniawan dan Agus Hermanto.
Fahri Hamzah mengatakan dalam pertemuan tersebut berbicara santai permintaan masukan ke Presiden terkait pembahasan PMN oleh DPR.
"Tadi itu ada pembahasan PMN, kenapa sikap DPR seperti itu (memberi catatan) dan kami jelaskan semua," kata Fahri Hamzah.
Dia juga menyampaikan bahwa DPR memberikan masukan ke presiden untuk membentuk tim yang kuat.
"Usulan kita supaya kompak, Presiden itu harus pilih menteri yang tidak memberikan beban beban politik kepada presiden," imbuhnya.
Fahri juga menegaskan bahwa DPR hanya memberikan saran dan masuk wilayah yang menjadi hak prerogatif Presiden.
"Kami hanya masuk ke analisis pertimbangan masing-masing, karena kami mau kompak," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015