Denpasar (Antara Bali) - Yayasan Bali Harum mengajak masyarakat untuk menjaga lingkungan, karena Pulau Dewata sebagai tujuan wisata, dan kini mendapat sorotan terkait penanganan sampah.
"Saya mengajak masyarakat untuk peduli dengan lingkungan, salah satunya terkait penanganan sampah. Mungkin penanganan sampah bisa dilakukan mulai dari rumah tangga, yakni pemilahan sampah anoragnik dan organik," kata Ketua Yayasan Bali Harus Nyoman Tirtawan di Denpasar, Rabu.
Begitu juga dengan penanganan sampah di tempat pembuangan akhir (TPA), kata Tirtawan, pemerintah daerah harus menggugah kesadaran masyarakat agar peduli dengan masalah tersebut. Bila tidak dilakukan, maka tidak menutup kemungkinan akan menjadi ancaman sektor pariwisata Bali ke depannya.
"Saya berharap masyarakat untuk membersihkan lingkungan serta pantai-pantai di Bali. Selain itu, saya dari pihak yayasan juga sudah menggandeng berbagai komponen masyarakat untuk bersama-sama membersihkan pantai," ujarnya.
Ia mengatakan lingkungan yang bersih akan berdampak positif bagi pariwisata Bali. Sebab wisatawan akan nyaman berkunjung jika lingkungannya bersih," katanya.
Tirtawan mengajak masyarakat di seluruh Bali, agar setiap saat berjuang bersama untuk mengatasi persoalan sampah ini.
"Kalau melakukan hal yang baik, tidak boleh hanya sekali. Kita harus terus lakukan, karena menyelesaikan masalah tidak boleh sekali," ucap Tirtawan yang juga anggota Komisi I DPRD Provinsi Bali itu.
Selain menggugah kesadaran masyarakat, kata dia, Yayasan Bali Harum juga berencana akan membuat tempat pengolahan sampah di Denpasar, Badung dan Buleleng.
"Kami akan mengadopsi sistem pengolahan sampah yang dapat diterapkan di desa-desa. Terutama pengolahan sampah organik menjadi kompos. Rencananya kita akan kembangkan di Denpasar dan Badung, sehingga sampah betul-betul dikelola menjadi aset dan barang yang berguna," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Saya mengajak masyarakat untuk peduli dengan lingkungan, salah satunya terkait penanganan sampah. Mungkin penanganan sampah bisa dilakukan mulai dari rumah tangga, yakni pemilahan sampah anoragnik dan organik," kata Ketua Yayasan Bali Harus Nyoman Tirtawan di Denpasar, Rabu.
Begitu juga dengan penanganan sampah di tempat pembuangan akhir (TPA), kata Tirtawan, pemerintah daerah harus menggugah kesadaran masyarakat agar peduli dengan masalah tersebut. Bila tidak dilakukan, maka tidak menutup kemungkinan akan menjadi ancaman sektor pariwisata Bali ke depannya.
"Saya berharap masyarakat untuk membersihkan lingkungan serta pantai-pantai di Bali. Selain itu, saya dari pihak yayasan juga sudah menggandeng berbagai komponen masyarakat untuk bersama-sama membersihkan pantai," ujarnya.
Ia mengatakan lingkungan yang bersih akan berdampak positif bagi pariwisata Bali. Sebab wisatawan akan nyaman berkunjung jika lingkungannya bersih," katanya.
Tirtawan mengajak masyarakat di seluruh Bali, agar setiap saat berjuang bersama untuk mengatasi persoalan sampah ini.
"Kalau melakukan hal yang baik, tidak boleh hanya sekali. Kita harus terus lakukan, karena menyelesaikan masalah tidak boleh sekali," ucap Tirtawan yang juga anggota Komisi I DPRD Provinsi Bali itu.
Selain menggugah kesadaran masyarakat, kata dia, Yayasan Bali Harum juga berencana akan membuat tempat pengolahan sampah di Denpasar, Badung dan Buleleng.
"Kami akan mengadopsi sistem pengolahan sampah yang dapat diterapkan di desa-desa. Terutama pengolahan sampah organik menjadi kompos. Rencananya kita akan kembangkan di Denpasar dan Badung, sehingga sampah betul-betul dikelola menjadi aset dan barang yang berguna," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015