Denpasar (Antara Bali) - Subsektor peternakan dalam pembentukan nilai tukar petani (NTP) di Bali sebesar 115,13 persen pada bulan September 2015, meningkat 0,63 persen dibanding bulan sebelumnya (Agustus 2015) yang tercatat 114,41 persen.

"Subsektor peternakan terdiri atas ternak besar, kecil, unggas dan hasil ternak lainnya perannya meningkat berkat indeks harga yang diterima petani (lt) naik 1,11 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Panusunan Siregar di Denpasar, Minggu.

Ia mengatakan, kenaikan pada indeks harga yang dibayar petani (lb) lebih rendah yakni sebesar 0,48 persen. Terjadinya kenaikan indeks harga yang diterima petani dipicu oleh meningkatnya harga pada kelompok ternak besar yakni komoditas sapi potong yang mencapai 2,03 persen.

Sebaliknya kelompok unggas dan hasil ternak mengalami penurunan harga masing-masing sebesar 0,41 persen dan 0,87 persen.

Panasunan Siregar menambahkan, sementara kelompok ternak kecil dalam pembentukan nilai tukar petani itu sama sekali tidak mengalami perubahan.

Di sisi lain kenaikan pada indeks harga yang dibayar petani dipicu oleh naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,52 persen serta biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) 0,43 persen.

Panasunan Siregar menjelaskan, subsektor peternakan merupakan salah satu dari lima pembentukan NTP Bali. Dari lima subsektor itu tiga di antaranya mengalami penurunan dan dua subsektor meningkat.

Tiga subsektor yang mengalami penurunan terdiri atas hortikultura 0,26 persen, subsektor perkebunan 0,26 persen dan subsektor perikanan 0,02 persen.

Sedangkan dua subsektor yang mengalami kenaikan selain sektor peternakan juga tanaman pangan sebesar 0,85 persen, ujar Panasunan Siregar.  (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015