Jakarta (Antara Bali) - Masyarakat yang melakukan perjalanan jauh penting untuk melakukan relaksasi guna menghindari trombosis atau pembekuan darah di dalam pembuluh.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Perhimpunan Trombosis Hemostasis Indonesia (PTHI) Prof. Dr. dr. Karmel Lidow Tambunan, Sp.PD-KHOM, SACTH dalam sebuah diskusi bertema "World Thrombosis Day" di Jakarta, Selasa.

"Jika tidak menggerakkan badan maka akan berisiko trombosis di pembuluh bali (vena)," ujar Profesor Karmel.

Oleh karena itu, kalau bepergian, misalnya dengan pesawat, maka disarankan melakukan peregangan-peregangan selama kurang lebih tiga menit.

Karmel bercerita tentang teman sejawatnya meninggal dunia beberapa jam setelah jatuh pingsan di begitu tiba di bandara ketika melancong ke Amerika Serikat.

Sahabatnya ini kemudian diketahui mengalami pulomonary embolism (PE), trombosis yang menyumbat peredaran darah di paru-paru. PE merupakan salah satu dampak dari trombosis vena (venous thromboembolism-VTE), setelah duduk selama 12 jam tanpa melakukan peregangan yang berarti di dalam kabin.

Pergerakan atau relaksasi menurut Guru Besar Universitas Indonesia ini memang efektif untuk mencegah pembekuan darah dalam pembuluh. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Michael TA

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015