Bangli (Antara Bali) - Kementerian Pertanian menargetkan Indonesia bisa mencapai swasembada daging sapi dan kerbau pada 2014.

"Kami targetkan pada 2014 kita sudah swasembada daging sapi, karena saat ini kebutugan daging itu 35 persen masih didatangkan dari negara lain," kata Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Drh Prabowo Reseptyo Catur Roso MM di Bangli, Bali, Selasa.

Pada acara penandatanganan dan penyerahan SPPK Kredit Usaha Peternakan Sapi (KUPS) dan Kredit Ketahanan Pangan Energi (KKPE), ia menyatakan optimistis swasembada daging sapi dan kerbau dapat dicapai pada sekitar empat tahun mendatang.

Selain itu, kata Catur Roso, target lain yang mesti dicapai antara lain terwujudnya versifikasi pangan, peningkatan nilai tambah dan daya saing, serta kesejahteraan petani.

Saat ini, kata dia, jumlah penduduk Indonesia sekitar 237 juta jiwa, sehingga sangat membutuhkan pengadaan pangan dalam jumlah yang cukup besar.

Khusus untuk kebutuhan pangan hewani sapi, saat ini belum mampu sepenuhnya disediakan dari pasokan dalam negeri. "Pasokan daging sapi dari peternak kita untuk konsumsi baru sekitar 65 persen, sehingga 35 persen lainnya masih harus impor," katanya.

Mencermati hal itu, kata Catur Roso, penambahan populasi sapi sangat penting dilakukan, yang salah satu caranya dengan mendorong usaha pembibitan lewat pemberian bantuan kredit.

Selama ini, jelas Catur Roso, salah satu persoalan mendasar yang dihadapi petani dan peternak adalah keterbatasaan akses mereka terhadap permodalan serta masih tingginya suku bunga kredit.

"Kami telah memberikan solusinya, salah satunya dengan pengucuran KUPS dan KKP-E. Ini akan menjawab tantangan yang dihadapi para petani tersebut," katanya.

Sejalan dengan itu, ia mengimbau peternak dapat mengurangi penjualan atau pemotongan terhadap sapi betina.

Wakil Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta mengatakan, Kabupaten Bangli merupakan daerah potensial untuk pertanian dalam arti luas.

Ia mengatakan, peternakan yang ada di Kabupaten Bangli antara lain pemeliharaan sapi sebanyak 95.818 ekor, babi 68.276 ekor, dan ayam buras 390.983 ekor.

"Untuk peternakan yang menjadi unggulan adalah peternakan sapi. Angka kepadatan atas ternak itu mencapai 184 ekor per kilometer persegi," ucapnya.

Dikatakan, Pemkab Bangli sesungguhnya telah berupaya meningkatkan populasi sapi dengan berbagai cara. Salah satanya dengan membatasi pemotongan sapi betina produktif dan pemberian bantuan bagi para peternak.

"Masih banyak petani yang membutuhkan modal. Jadi kami ucapkan terima kasih atas program yang tengah digencarkan pemerintah pusat ini," ucapnya.

Kepala Bagian Humas dan Protokol Pemkab Bangli I MJade Mahindra Putra ditemui usai acara mengatakan, KUPS yang diberikan oleh pusat  senilai Rp4 miliar yang diterima PT Mupu Amerta dan KSU Swadana Giri Kusuma, dananya akan disalurkan melalui BPD Bali.

"Begitu juga halnya dengan KKPE yang diterima Kelompok Ternak Abdi Merta II senilai Rp339,5 juta, juga akan disalurkan melalui BPD tersebut," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2010