Denpasar (Antara Bali) - Denpasar sebagai Ibu Kota Provinsi Bali dan sekaligus sebagai destinasi pariwisata dipilih menjadi tuan rumah pelaksana Konferensi "International Counsil for Education of People with Visual Impairment atau ICEVI".
Penjabat Wali Kota Denpasar AA Gede Geriya dalam sambutan dibacakan Kadis Sosial dan Tenaga Kerja Denpasar IGA Rai Anom Suradi di Denpasar, Rabu mengatakan konferensi itu digelar oleh "International Counsil for Education of People with Visual Impairment" (ICEVI), yakni konferensi internasional yang membahas pemberdayaan kaum disabilitas gangguan pengelihatan (tuna netra).
Dikatakan kegiatan tersebut memberikan motivasi kepada para penyandang disabilitas agar mampu menjadi sosok yang hebat dan mandiri.
Pemkot Denpasar komitmen meningkatkan kemandirian penyandang disabilitas dan mendukung dan ikutserta dalam ICEVI yang mengundang para peserta pendidikan ICEVI Regional Asia Timur.
Anom Suradi mengatakan ajang tersebut merupakan kebanggan dan dapat menjadi momentum untuk mendorong perubahan pola pikir serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan hak orang dengan disabilitas serta mendorong keterlibatan seluruh elemen masyarakat di Kota Denpasar
Disamping itu, kata dia, untuk mempercepat peningkatan kualitas hidup dan pemenuhan hak penyandang disabilitas sehingga ke depan semakin memberikan harapan dan kebanggaan.
"Kegiatan ini merupakan forum strategis untuk membicarakan persoalan-persoalan yang menyepakati upaya mengarusutamakan persoalan pendidikan disabilitas di wilayah Asia Timur serta mendorong kebijakan pendidikan pemerintah negara-negara Asia Timur agar memiliki perspektif disabilitas dan mendorong isu pendidikan bagi disabilitas menjadi satu bidang kerja sama," ujarnya.
Ia menaruh harapan besar kepada peserta agar mampu menelorkan gagasan yang brilian untuk membawa penyandang disabilitas ke arah kemajuan dalam pendidikan selain itu para penyandang disabilitas adalah orang yang patut mendapatkan perhatian khusus.
Sementara Ketua ICEVI Indonesia, Sri Utami Soedarsono mengatakan dalam konferensi yang melibatkan 19 negara tersebut dihadiri para tokoh-tokoh serta motivator penyandang disabilitas yang juga akan memberikan motivasi kepada para peserta konferensi.
"Alasan mengapa dipilihnya daerah ini mengingat daerah ini terkenal dengan kemajuan sektor pariwisata dan ketentraman penduduknya, selain itu Indonesia sebagai Negara berkembang dengan jumlah kaum disabilitas yang cukup tinggi," katanya.
Sedangkan Deputi Direktur Pendidikan dan Layanan Khusus, Kementerian dan Kebudayaan Praptono mengatakan Pemerintah Indonesia sangat komitmen dalam memberikan pelayanan terhadap anak-anak yang memiliki hambatan dalam pengelihatan.
Kegiatan ini juga dilaksanakan atas kerja sama dengan pemerintah daerah setempat terlebih lagi bermitra dengan Pemkot Denpasar.
"Kami ingin menunjukan kepada dunia internasional bahwa Indonesia sangat peduli terhadap anak-anak yang memiliki hambatan pengelihatan, dan kami juga ingin membuktikan bahwa Bali adalah tempat yang indah dan nyaman sekaligus membuka mata dunia bahwa tidak ada yang perlu ditakuti di Bali," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
Penjabat Wali Kota Denpasar AA Gede Geriya dalam sambutan dibacakan Kadis Sosial dan Tenaga Kerja Denpasar IGA Rai Anom Suradi di Denpasar, Rabu mengatakan konferensi itu digelar oleh "International Counsil for Education of People with Visual Impairment" (ICEVI), yakni konferensi internasional yang membahas pemberdayaan kaum disabilitas gangguan pengelihatan (tuna netra).
Dikatakan kegiatan tersebut memberikan motivasi kepada para penyandang disabilitas agar mampu menjadi sosok yang hebat dan mandiri.
Pemkot Denpasar komitmen meningkatkan kemandirian penyandang disabilitas dan mendukung dan ikutserta dalam ICEVI yang mengundang para peserta pendidikan ICEVI Regional Asia Timur.
Anom Suradi mengatakan ajang tersebut merupakan kebanggan dan dapat menjadi momentum untuk mendorong perubahan pola pikir serta meningkatkan kesadaran masyarakat akan hak orang dengan disabilitas serta mendorong keterlibatan seluruh elemen masyarakat di Kota Denpasar
Disamping itu, kata dia, untuk mempercepat peningkatan kualitas hidup dan pemenuhan hak penyandang disabilitas sehingga ke depan semakin memberikan harapan dan kebanggaan.
"Kegiatan ini merupakan forum strategis untuk membicarakan persoalan-persoalan yang menyepakati upaya mengarusutamakan persoalan pendidikan disabilitas di wilayah Asia Timur serta mendorong kebijakan pendidikan pemerintah negara-negara Asia Timur agar memiliki perspektif disabilitas dan mendorong isu pendidikan bagi disabilitas menjadi satu bidang kerja sama," ujarnya.
Ia menaruh harapan besar kepada peserta agar mampu menelorkan gagasan yang brilian untuk membawa penyandang disabilitas ke arah kemajuan dalam pendidikan selain itu para penyandang disabilitas adalah orang yang patut mendapatkan perhatian khusus.
Sementara Ketua ICEVI Indonesia, Sri Utami Soedarsono mengatakan dalam konferensi yang melibatkan 19 negara tersebut dihadiri para tokoh-tokoh serta motivator penyandang disabilitas yang juga akan memberikan motivasi kepada para peserta konferensi.
"Alasan mengapa dipilihnya daerah ini mengingat daerah ini terkenal dengan kemajuan sektor pariwisata dan ketentraman penduduknya, selain itu Indonesia sebagai Negara berkembang dengan jumlah kaum disabilitas yang cukup tinggi," katanya.
Sedangkan Deputi Direktur Pendidikan dan Layanan Khusus, Kementerian dan Kebudayaan Praptono mengatakan Pemerintah Indonesia sangat komitmen dalam memberikan pelayanan terhadap anak-anak yang memiliki hambatan dalam pengelihatan.
Kegiatan ini juga dilaksanakan atas kerja sama dengan pemerintah daerah setempat terlebih lagi bermitra dengan Pemkot Denpasar.
"Kami ingin menunjukan kepada dunia internasional bahwa Indonesia sangat peduli terhadap anak-anak yang memiliki hambatan pengelihatan, dan kami juga ingin membuktikan bahwa Bali adalah tempat yang indah dan nyaman sekaligus membuka mata dunia bahwa tidak ada yang perlu ditakuti di Bali," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015