Denpasar (Antara Bali) - Kompetisi Tentara Cyber Indonesia ke-4 digelar di Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Teknik Komputer (STMIK) Stikom Bali, Denpasar melibatkan 150 tim cyber dari 32 perguruan tinggi seluruh Indonesia, sejak Kamis.
Ke-32 perguruan tinggi yang ikut ambil bagian dalam kegiatan itu antara lain Universitas Indonesia, Universitas Andalas, Universitas Islam Indonesia, Universitas Telkom, Bina Nusantara (Binus) University, Universitas Paramadina, Universitas Surabaya, SGU University dan STMIK Amikom.
Ketua panitia kegiatan tersebut Agus Setiawan mengatakan, kompetisi cyber terbesar di Indonesia itu digelar sejak tahun 2012, hingga kini memasuki tahun keempat yang digelar secara rutin setiap tahun.
Pihaknya memilih Bali sebagai tuan rumah karena dinilai Stikom Bali cukup siap menjadi tuan rumah. "Sebelumnya digelar di beberapa kota besar di tanah air seperti Medan, Samarinda dan Makassar," imbuhnya
Ia memaparkan, kompetisi tersebut bertujuan mencetak bibit bibit tentara cyber yang handal, nantinya dapat ditempatkan di berbagai bidang baik institusi pemerintah maupun swasta untuk memerangi kejahatan cyber (cyber crime).
"Dewasa ini banyak sekali terjadi `cyber crime` atau aktivitas kejahatan menggunakan komputer atau jaringan komputer sebagai unsur utamanya atau bisa dikatakan sebagai kejahatan dunia maya di mana komputer sebagai alat kejahatan terhadap hak cipta dan kekayaan intelektual," kata dia.
Agus yang juga Ketua Indonesia Cyber Army (ICA) itu menambahkan, para tentara cyber sangat diperlukan keberadaannya di tanah air melihat pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.
Dijelaskan pengguna internet terus meningkat keberadaannya di Nusantara dimana sebanyak 72 juta penduduk tercatat sebagai pengguna internet aktif.
"Oleh karena itu, perlu disiapkan tenaga-tenaga ahhi di bidang cyber memerangi pembajakan dan beberapa aktivitas kejahatan yang merugikan masyarakat luas," katanya.
Sementara itu, Ketua Stikom Bali, Dadang Hermawan mengatakan, pihaknya memberikan apresiasi karena ICA menunjuk Stikom menjadi tuan rumah pada ajang cyber terbesar itu.
Selain itu, ia mengungkapkan, selain berstatus sebagai tuan rumah Stikom juga berstatus sebagai tim unggulan karena meraih juara terbanyak yakni dua kali pada ajang cyber tersebut. "Kami juara berturut turut pada penyelenggaraan di Medan dan Samarinda," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
Ke-32 perguruan tinggi yang ikut ambil bagian dalam kegiatan itu antara lain Universitas Indonesia, Universitas Andalas, Universitas Islam Indonesia, Universitas Telkom, Bina Nusantara (Binus) University, Universitas Paramadina, Universitas Surabaya, SGU University dan STMIK Amikom.
Ketua panitia kegiatan tersebut Agus Setiawan mengatakan, kompetisi cyber terbesar di Indonesia itu digelar sejak tahun 2012, hingga kini memasuki tahun keempat yang digelar secara rutin setiap tahun.
Pihaknya memilih Bali sebagai tuan rumah karena dinilai Stikom Bali cukup siap menjadi tuan rumah. "Sebelumnya digelar di beberapa kota besar di tanah air seperti Medan, Samarinda dan Makassar," imbuhnya
Ia memaparkan, kompetisi tersebut bertujuan mencetak bibit bibit tentara cyber yang handal, nantinya dapat ditempatkan di berbagai bidang baik institusi pemerintah maupun swasta untuk memerangi kejahatan cyber (cyber crime).
"Dewasa ini banyak sekali terjadi `cyber crime` atau aktivitas kejahatan menggunakan komputer atau jaringan komputer sebagai unsur utamanya atau bisa dikatakan sebagai kejahatan dunia maya di mana komputer sebagai alat kejahatan terhadap hak cipta dan kekayaan intelektual," kata dia.
Agus yang juga Ketua Indonesia Cyber Army (ICA) itu menambahkan, para tentara cyber sangat diperlukan keberadaannya di tanah air melihat pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.
Dijelaskan pengguna internet terus meningkat keberadaannya di Nusantara dimana sebanyak 72 juta penduduk tercatat sebagai pengguna internet aktif.
"Oleh karena itu, perlu disiapkan tenaga-tenaga ahhi di bidang cyber memerangi pembajakan dan beberapa aktivitas kejahatan yang merugikan masyarakat luas," katanya.
Sementara itu, Ketua Stikom Bali, Dadang Hermawan mengatakan, pihaknya memberikan apresiasi karena ICA menunjuk Stikom menjadi tuan rumah pada ajang cyber terbesar itu.
Selain itu, ia mengungkapkan, selain berstatus sebagai tuan rumah Stikom juga berstatus sebagai tim unggulan karena meraih juara terbanyak yakni dua kali pada ajang cyber tersebut. "Kami juara berturut turut pada penyelenggaraan di Medan dan Samarinda," katanya. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015