Tabanan (Antara Bali) - Desa Belalang, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, Bali sebagai salah satu daerah yang berpotensi tsunami mendapatkan bantuan sirine yang berfungsi menginformasikan terjadinya bencana gempa bumi yang disusul luapan air laut.

Bantuan serine tsunami kepada masyarakat Desa Belalang, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, Bali sekaligus sosialisasi tsumani dilakukan oleh Kepala Balai Besar Wilayah III Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (MKG) Wayan Suardana, Rabu.

Kegiatan tersebut juga dihadiri Kepala Pusat Gempa Bumi Tsunami BMKG Jakarta Muhamad Riyadi, Kepala BPBD Kabupaten Tabanan Gusti Ngurah Sucita dan instansi terkait lainnya.

Kepala Balai Besar Wilayah III MKG Wayan Suardana mengatakan, sirine bukan alat untuk mendeteksi tsunami namun menginformasikan kepada masyarakat bila terjadi tsunami.

Menurutnya di Bali sebelumnya telah terpasang di enam lokasi di wilayah pesisir pantai yang padat kunjungan wisatawannya.

"Mengingat di Bali memiliki potensi pariwisata yang luar biasa, kami ingin wisatawan merasa aman dan nyaman. Oleh sebab itu kami telah memasang enam buah sirine Tsunami di daerah pesisir pantai yang padat kunjungan pelancong," ujar Wayan Suardana.

Ia mengharapkan dengan dipasangnya sirine tsunami di Desa Belalang, masyarakat lebih tanggap akan terjadinya bencana tsunami sehingga jumlah korban jiwa akibat bencana ini bisa ditekan.

"Saya berharap masyarakat bisa merawat dan menjaga alat ini dengan sebaik-baiknya agar tetap bisa berfungsi secara maksimal," ujarnya.

Sementara Kepala Pusat Gempa Bumi Tsunami BMKG Jakarta Muhamad Riyadi menyampaikan apresiasi kepada Pemkab Tabanan atas perhatian dan dukungannya sehingga pembangunan sirine bisa terealisasi dan bisa segera dimanfaatkan.

Menurutnya sirine tsunami adalah perangkat komunikasi yang dipasang di wilayah yang berpotensi terdampak tsunami. Saat ini Provinsi Bali mendapat bantuan terbanyak yakni tiga buah sirine. Sirine tersebut digunakan untuk menyebarkan peringatan dini tsunami dan arahan evakuasi secara luas kepada masyarakat.

Evakuasi dilakukan menuju lokasi aman yang telah ditentukan sehingga mampu menekan jumlah korban jiwa.

"Saat ini BMKG melakukan pembangunan sirine sebanyak 39 buah, sirine dilengkapi dengan loud speaker yang berfungsi sebagai pengeras suara dan panel sirine. Radius sirine mencapai dua km dan berbunyi dengan nada selama tiga menit," imbuhnya.

Menurut Gusti Ngurah Sucita, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tabanan sudah membuat Rencana Penanggulangan Bencana, salah satunya adalah gempa bumi yang berpotensi tsunami.

Menurutnya panjang pantai di Tabanan mencapai 35,80 kilometer, dan telah dilakukan berbagai upaya untuk kesiapsiagaan bencana tsunami.

"Kami telah melakukan berbagai upaya untuk kesiapsiagaan bencana seperti memberikan sosialisasi dengan melibatkan tokoh desa," ujarnya.

Di Tabanan terdapat enam Kecamatan dan 12 desa yang berada di sepanjang pantai selatan yang telah diberikan sosialisasi khusus tentang evakuasi tsunami.

"Mudah-mudahan dengan dipasangnya sirine tsunami, bahaya tsunami bisa kami hindari sedini mungkin. Kami mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan BMKG dengan bantuan sirine tsunami. Mudah2an ke depan kami di Tabanan akan mendapat bantuan lagi mengingat wilayah pantai cukup panjang, sehingga memerlukan sekitar sembilan sirine Tsunami," imbuhnya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Ketut Sutika

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015