Jakarta (Antara Bali) - Deputi Direktur Bank Pembangunan Asia (ADB) untuk Indonesia, Edimon Ginting mengatakan pemerintah bisa melebarkan defisit anggaran hingga 2,5 persen terhadap PDB jika penerimaan pajak 2015 tidak mencapai target.

"Perkiraan saya 'revenue shortage' lebih besar dari Rp120 triliun, kalau itu terjadi, menurut saya defisit (anggaran) diperlebar ke 2,5 persen," kata Edimon di Jakarta, Selasa.

Edimon mengatakan pelebaran defisit anggaran tersebut diperlukan karena penerimaan pajak terganggu oleh turunnya kinerja ekspor dan harga minyak dunia, padahal pemerintah membutuhkan dana untuk pembangunan.

"Pertumbuhan ekonomi masih membutuhkan ruang, menambah defisit tidak apa-apa asalkan masih 'prudent' dan dalam koridor yang tidak mengganggu kepercayaan pasar," katanya.

Ia mengatakan saat ini ekonomi membutuhkan kesempatan untuk tumbuh, meskipun kondisinya sedang sulit, karena apabila ekonomi makin melemah dampaknya kepada kenaikan tingkat pengangguran dan angka kemiskinan.

"Kualitas 'employment' juga menurun kalau pertumbuhan ekonomi melemah. Maka defisit itu dibutuhkan untuk mendorong pembangunan infrastruktur, dan ini membutuhkan dorongan fiskal," jelas Edimon. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Satyagraha

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015