Denpasar (Antara Bali) - Pemerintah Provinsi Bali mengimbau masyarakat agar waspada dan tidak mudah percaya dengan modus penipuan yang mengatasnamakan program "Asuransi Bali Mandara".
"Kami minta masyarakat berhati-hati dan tidak mudah percaya dengan tawaran yang mengatasnamakan "Bali Mandara". Terlebih, Pemprov Bali memang tidak mengeluarkan program asuransi terkait dengan Bali Mandara yang menjadi visi misi dan program unggulan kita," kata Plt Kepala Biro Humas Setda Provinsi Bali I Ketut Teneng, di Denpasar, Selasa.
Teneng mengemukakan, sebelumnya nama "Bali Mandara" juga dicatut oleh oknum tidak bertanggungjawab untuk menipu sejumlah "sulinggih" atau pendeta Hindu dengan modus kartu Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) khusus.
I Nyoman Kawiyasa, seorang korban penipuan asuransi abal-abal ini langsung mendatangi Biro Humas Setda Provinsi Bali, Selasa (22/9) untuk mengkorfirmasi keberadaan "Asuransi Bali Mandara" tersebut.
Dia menuturkan, istrinya didatangi dua orang yang mengaku petugas Asuransi Bali Mandara pada Kamis (27/8) lalu di kediamannya Jalan Sakura II, Nomor 4 Denpasar.
Petugas asuransi palsu itu mengaku bernama I Gusti Ayu Supadmi dan I Putu Wira Astika. Saat itu, keduanya membujuk dan mengiming-imingi istri Kawiyasa program asuransi dengan pembayaran uang muka sebesar Rp600.000.
Untuk meyakinkan korban, penipu memberi sebuah kwitansi sebagai bukti pembayaran, sebuah kartu asuransi dan kalung. Istri Kawiyasa juga dijanjikan akan dibawakan polis pada Kamis (10/9).
"Namun, hingga saat ini polis tersebut tidak kunjung datang. Nomor telepon genggam 081999800831 milik salah seorang pelaku pun sudah tidak dapat dihubungi," ujar Kawiyasa. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Kami minta masyarakat berhati-hati dan tidak mudah percaya dengan tawaran yang mengatasnamakan "Bali Mandara". Terlebih, Pemprov Bali memang tidak mengeluarkan program asuransi terkait dengan Bali Mandara yang menjadi visi misi dan program unggulan kita," kata Plt Kepala Biro Humas Setda Provinsi Bali I Ketut Teneng, di Denpasar, Selasa.
Teneng mengemukakan, sebelumnya nama "Bali Mandara" juga dicatut oleh oknum tidak bertanggungjawab untuk menipu sejumlah "sulinggih" atau pendeta Hindu dengan modus kartu Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) khusus.
I Nyoman Kawiyasa, seorang korban penipuan asuransi abal-abal ini langsung mendatangi Biro Humas Setda Provinsi Bali, Selasa (22/9) untuk mengkorfirmasi keberadaan "Asuransi Bali Mandara" tersebut.
Dia menuturkan, istrinya didatangi dua orang yang mengaku petugas Asuransi Bali Mandara pada Kamis (27/8) lalu di kediamannya Jalan Sakura II, Nomor 4 Denpasar.
Petugas asuransi palsu itu mengaku bernama I Gusti Ayu Supadmi dan I Putu Wira Astika. Saat itu, keduanya membujuk dan mengiming-imingi istri Kawiyasa program asuransi dengan pembayaran uang muka sebesar Rp600.000.
Untuk meyakinkan korban, penipu memberi sebuah kwitansi sebagai bukti pembayaran, sebuah kartu asuransi dan kalung. Istri Kawiyasa juga dijanjikan akan dibawakan polis pada Kamis (10/9).
"Namun, hingga saat ini polis tersebut tidak kunjung datang. Nomor telepon genggam 081999800831 milik salah seorang pelaku pun sudah tidak dapat dihubungi," ujar Kawiyasa. (WDY)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015