Denpasar (Antara Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengatakan dalam pengembangan pariwisata di Pulau Dewata tidak boleh keluar dari konsep pariwisata budaya karena hal itu sudah menjadi pakem dan tertuang dalam peraturan daerah.

"Seluruh dunia sudah tahu betapa hebatnya budaya kita, cuma ada keterbatasan orang untuk melihat atau menyaksikan atraksi budaya itu," kata Pastika usai menghadiri sidang paripurna DPRD Bali, di Denpasar, Selasa.

Terkait dengan hasil survei dari BI Perwakilan Provinsi Bali yang menyatakan sebagian besar wisatawan mancanegara tertarik dengan wisata buatan, menurut dia, perlu dikaji lebih mendalam.

"Keunggulan di sini `kan pariwisata budaya dan alam. Kalau ternyata tidak diminati orang, kan agak repot kita. Apanya yang salah, mari kita cek," ujarnya.

Pastika mencontohkan, keterbatasan wisman untuk menyaksikan atraksi budaya yang dimaksud itu adalah ketika menonton tari Barong.

"Orang kalau ke Bali, mau nonton tari Barong berapa kali sih? Kalau dia datang lagi, emang mau nonton lagi? Belum tentu kan, kemungkinan besar tidak. Itu yang dimaksud. Berarti harus ada destinasi wisata lain," ucapnya.

Mantan Kapolda Bali itu melihat kecenderungan wisatawan ingin melihat sesuatu yang dinilai "wah", apalagi kalangan muda tentu tidak mau hanya menyaksikan atraksi budaya.

"Tiap tahun kita melaksanakan Pesta Kesenian Bali, tujuannya untuk itu, mengembangkan, menggali, mencari kreativitas baru dan tiap tahun itu terus terjadi," kata Pastika.

Sementara itu, Fraksi PDI Perjuangan DPRD Bali dalam pandangan umumnya menyoroti hasil survei Bank Indonesia pada bulan Mei 2015 berkaitan dengan perkembangan perilaku dan pergeseran keinginan pasar wisatawan mancanegara terhadap pariwisata Bali.

Hasil survei menyatakan bahwa 56 persen wisman tertarik pada wisata buatan, sementara wisata berbasis budaya sebesar 22 persen dan wisata alam 22 persen.

"Tentu hasil ini butuh kajian lebih mendalam dan spesifik, sehingga mendekati kondisi sesungguhnya. Namun, kami berharap agar kondisi ini diperhatikan dengan sungguh-sungguh terutama oleh pemerinyah berkaitan dengan strategi pengembangan pariwisata Bali di masa yang akan datang," ujar anggota Fraksi PDIP DPRD Bali Kariyasa Adnyana saat membacakan pandangan fraksinya itu.

Demikian pula, ujar dia, dengan pelaku pariwisata yang ada di Bali, jangan sampai ada kebijakan dan anggaran yang dikucurkan untuk pengembangan pariwisata ke depan melenceng dengan kebutuhan pasar di sektor pariwisata. (WDY)

Pewarta: Pewarta: Ni Luh Rhismawati

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015