Denpasar (Antara Bali) - Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Primakara Denpasar menyelenggarakan kegiatan "Bali Startup Camp 2015" diikuti sekitar 200 peserta di Balai Diklat Industri Denpasar selama tiga hari hingga Minggu (20/9).

Ketua STMIK Primakara I Putu Agus Swastika di Denpasar, Sabtu mengatakan kegiatan "Bali Startup Camp 2015" dimulai Jumat hingga Minggu (18-20/9). Para peserta dilatih untuk merintis sebuah perusahaan pemula (startup) kreatif khususnya berbasis bidang teknologi informasi.

Ia mengatakan para peserta kegiatan mengikuti seminar dan "workshop Lean Startup", ikut kegiatan "Get "Out of Building", yakni wawancara untuk mengetahui kebutuhan pasar, hingga "Pitch up" yaitu mempresentasikan ide serta kendala yang dihadapi di lapangan selama mengkikuti kegiatan ini.

"Selama tiga hari, 55 jam, para peserta dilatih dalam hal penyampaian ide hingga melakukan validasi pasar dengan para mentor dan praktisi berpengalaman dalam membuat `start up`. Tujuannya untuk menghasilkan wirausaha berbasis IT sehingga nantinya mampu menggerakkan perekonomian khususnya di industri kreatif," ujarnya.

Kegiatan ini, kata Agus Swastika, didukung oleh BPPT dan merupakan kerja sama antara STMIK Primakara Denpasar Bali, Balai Diklat Industri Denpasar, dan Kementerian Perindustrian.

"Kami ingin menyiapkan mahasiswanya menjadi seorang `technopreneur` andal sehingga bisa meningkatkan jumlah wirausaha di Indonesia, khususnya di industri kreatif. Peserta di acara ini nantinya akan kita ikutkan dalam acara `Start Up Weekend` tingkat internasional yang digelar Google bulan November mendatang," ujarnya.

Ketua Balai Inkubator Teknologi (BIT), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Anugerah Widyanto mengatakan dalam kegiatan tersebut selain dilatih membuat sebuah perusahaan pemula atau startup", para peserta juga dilatih untuk mencari dan mengembangkan pasar.

"Seperti kita ketahui, untuk pengembangan sebuah UKM inovatif, salah satu yang dikembangkan adalah marketnya (pasarnya). Dalam mengembangkan produk dan jasa, perlu ada validasi market (pasar). Para peserta diharapkan sudah melakukan validasi market sebelum peserta meluncurkan produknya," ujar Anugerah," ucapnya.

Kegiatan itu, kata Anugerah, merupakan kerja sama antara BIT dengan STMIK Primakara dalam hal adopsi kurikulum hingga inkubasi tenant (calon pengusaha).

Dalam kegiatan ini minimal akan tumbuh 10 hingga 20 persen jadi pengusaha baru berbasis teknologi informasi (start up).

"Kegiatan seperti ini akan memunculkan wirausaha baru yang andal. Walaupun tiga hari kegiatan ini bisa akan menjadi sangat bermanfaat. Sesuai judulnya Bali Startup 2015, dalam waktu 55 jam mereka bisa membuat dan nantinya diharapkan tumbuh menjadi startup yang andal dan sukses," ujarnya.

STMIK Primakara sebagai pemrakarsa, dan diharapkan ke depan diharapkan akan mencetak sarjana yang juga seorang pengusaha sukses.

"Lulusan STMIK Primakara nantinya bukan hanya mengantongi ijazah sarjana, tapi juga sebagai direktur perusahaan. Paling tidak 30 persennya jadi pengusaha baru dan dia akan mengajak minimal satu atau dua orang. Akan bisa menciptakan lapangan kerja baru juga ke masyarakat sekitarnya," katanya. (WDY)

Pewarta: Pewarta: I Komang Suparta

Editor : I Gusti Bagus Widyantara


COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015