Negara (Antara Bali) - Penyelundupan sapi dari Bali menuju ke Jawa marak di Kabupaten Jembrana, lewat jalur laut dengan transit di Dusun Sumbersari, Desa Melaya.
"Saya juga sering mendengar, di wilayah pantai dusun tersebut sering digunakan menyelundupkan sapi ilegal. Tapi saya tidak bisa berkomentar banyak, dan tidak berani terlalu jauh, karena banyak masyarakat setempat yang bekerja disitu," kata Kepala Desa atau Perbekel Melaya I Made Mara, Jumat.
Ia mengatakan, dirinya tidak tahu setiap hari apa saja dan jam berapa, sapi-sapi yang dikirim tanpa izin tersebut diturunkan dan diberangkatkan dari Pantai Sumbersari.
Ia juga membantah menerima setoran dari pelaku penyelundupan, sehingga tidak menindak aksi ilegal, yang membuat populasi sapi bali terus menyusut.
Sementara Kepala Satuan Polisi Air Polres Jembrana Inspektur Satu Sumarlan saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya sudah sering berpatroli di wilayah tersebut, tapi belum berhasil menangkap pelaku penyelundupan sapi.
"Kami juga mendengar adanya penyelundupan sapi di wilayah itu, tapi belum berhasil menangkap pelakunya. Kayaknya mereka memiliki banyak mata-mata, termasuk di tengah laut, sehingga selalu tahu saat kami berpatroli," katanya.
Menurutnya, pengawasan laut dengan patroli seminggu dua kali, dilakukan dari dua arah yaitu lewat Pos Polisi Air di Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya dan Desa Pengambengan, Kecamatan Negara.
Ia mengaku, pernah mendapatkan informasi akan ada penyelundupan sapi, namun saat ditunggu di tengah laut selama satu minggu, termasuk malam hari, tidak ada penyelundupan sapi.
Dari beberapa pengalaman terkait hal tersebut, ia menduga, pelaku penyelundupan memiliki banyak anak buah yang berperan masing-masing, termasuk memantau ada tidaknya patroli polisi di perairan.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015
"Saya juga sering mendengar, di wilayah pantai dusun tersebut sering digunakan menyelundupkan sapi ilegal. Tapi saya tidak bisa berkomentar banyak, dan tidak berani terlalu jauh, karena banyak masyarakat setempat yang bekerja disitu," kata Kepala Desa atau Perbekel Melaya I Made Mara, Jumat.
Ia mengatakan, dirinya tidak tahu setiap hari apa saja dan jam berapa, sapi-sapi yang dikirim tanpa izin tersebut diturunkan dan diberangkatkan dari Pantai Sumbersari.
Ia juga membantah menerima setoran dari pelaku penyelundupan, sehingga tidak menindak aksi ilegal, yang membuat populasi sapi bali terus menyusut.
Sementara Kepala Satuan Polisi Air Polres Jembrana Inspektur Satu Sumarlan saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya sudah sering berpatroli di wilayah tersebut, tapi belum berhasil menangkap pelaku penyelundupan sapi.
"Kami juga mendengar adanya penyelundupan sapi di wilayah itu, tapi belum berhasil menangkap pelakunya. Kayaknya mereka memiliki banyak mata-mata, termasuk di tengah laut, sehingga selalu tahu saat kami berpatroli," katanya.
Menurutnya, pengawasan laut dengan patroli seminggu dua kali, dilakukan dari dua arah yaitu lewat Pos Polisi Air di Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya dan Desa Pengambengan, Kecamatan Negara.
Ia mengaku, pernah mendapatkan informasi akan ada penyelundupan sapi, namun saat ditunggu di tengah laut selama satu minggu, termasuk malam hari, tidak ada penyelundupan sapi.
Dari beberapa pengalaman terkait hal tersebut, ia menduga, pelaku penyelundupan memiliki banyak anak buah yang berperan masing-masing, termasuk memantau ada tidaknya patroli polisi di perairan.(GBI)
COPYRIGHT © ANTARA News Bali 2015